Minggu, 05 Januari 2020

Keberkahan di Dalam Sunnah

*📝Ringkasan Muhadhoroh*
*Syaikh Prof. DR Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily*

_*"Keberkahan Di Dalam Sunnah"*_
_Masjid Agung Karanganyar, Jawa Tengah_

Setelah memuji Allah ﷻdan bersholawat kepada Nabi Muhammad ﷺbeserta keluarga dan para sahabat,
Beliau memuji Allah ﷻ atas nikmat bisa berkumpul dengan jamaah dalam pertemuan yang diberkahi karena ikatan aqidah dan agama yang sama, serta ikatan ukhuwwah. Kemudian beliau berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya muhadhoroh ini. Selain itu beliau memohon kepada Allah ﷻ agar mengkaruniakan keikhlasan kepada kita.

Tema kajian ini adalah _Keberkahan Di Dalam Sunnah_, dimana tema ini adalah tema yang sangat penting dan agung, memiliki poin pembahasan yang banyak. Sehingga pada kesempatan ini, beliau hanya membahas pada poin-poin pokoknya saja.

Beliau mengawali dengan definisi _barokah._
Secara bahasa, _barokah_ bermakna kebaikan yang banyak, bertambah dan berkembang
Berkata Imam Al Azhari :
_Barokah_ adalah bertambahnya kebaikan yang banyak.

Adapun makna keberkahan secara istilah, adalah kebaikan yang selalu bertambah dan berkembang, yang Allahﷻ limpahkan kepada sebagian dari makhluk yang Dia kehendaki.
Sehingga dipahami, bahwa keberkahan itu bersumber dari Allah ﷻ.
Dalilnya adalah firman Allah ﷻ :
أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci (Maha berkah) Allah, Tuhan seluruh alam.
[Surat Al-A'raf 54]

Dalam ayat lainnya :
تَبَـٰرَكَ ٱلَّذِی بِیَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ
Mahasuci (Maha berkah) Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
[Surat Al-Mulk 1]

Ibnu Abbas memaknai _"tabaroka"_ adalah keberkahan yang banyak, sebagaimana diriwayatkan Imam Atthabrani, Ibnu Katsir, dll.
Pendapat yang lainnya menyebutkan bahwa _tabaroka_ adalah salah satu sifat Allah ﷻ.
Kesimpulannya, bahwa keberkahan itu dari Allah ﷻ, dan akan dilimpahkan kepada sebagian dari makhluknya.

Allahﷻ telah memberikan keberkahan kepada sebagian makhluknya, ada manusia yang diberkahi, tempat atau waktu yang diberkahi.
Sebagai contoh sebagaimana disebutkan dalam firman Allahﷻ :
وَلِسُلَیۡمَـٰنَ ٱلرِّیحَ عَاصِفَةࣰ تَجۡرِی بِأَمۡرِهِۦۤ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ٱلَّتِی بَـٰرَكۡنَا فِیهَاۚ
Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya.
[Surat Al-Anbiya' 81]

Dalil lainnya :
وَأَوۡرَثۡنَا ٱلۡقَوۡمَ ٱلَّذِینَ كَانُوا۟ یُسۡتَضۡعَفُونَ مَشَـٰرِقَ ٱلۡأَرۡضِ وَمَغَـٰرِبَهَا ٱلَّتِی بَـٰرَكۡنَا فِیهَاۖ
Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi.
[Surat Al-A'raf 137]

Adapun waktu yang diberkahi, disebutkan dalam firman Allah ﷻ:
إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةࣲ مُّبَـٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِینَ
sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.
[Surat Ad-Dukhan 3]

Sementara berkaitan dengan tempat yang diberkahi, disebutkan dalam ayat :

إِنَّ أَوَّلَ بَیۡتࣲ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِی بِبَكَّةَ مُبَارَكࣰا وَهُدࣰى لِّلۡعَـٰلَمِینَ

[Surat Ali Imran 96]

Dari dalil-dalil tersebut, telah jelas bahwa keberkahan adalah berasal dari Allahﷻ, sehingga hendaknya manusia meminta keberkahan hanya kepada Allahﷻ.

Setelah menjelaskan makna barokah, beliau menjelaskan makna sunnah.
Secara bahasa kata sunnah bermakna jalan atau pola.
Adapun secara syariat makna sunnah adalah jalan atau pola hidup Nabi Muhammad ﷺ.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits :

 عَنْ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ
وَعَظَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَعْدَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقَالَ رَجُلٌ إِنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّهَا ضَلَالَةٌ فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْهِ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
Dari al 'Irbadh bin Sariyah dia berkata; suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi wejangan kepada kami setelah shalat subuh wejangan yang sangat menyentuh sehingga membuat air mata mengalir dan hati menjadi gemetar. Maka seorang sahabat berkata; 'seakan-akan ini merupakan wejangan perpisahan, lalu apa yang engkau wasiatkan kepada kami ya Rasulullah? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku wasiatkan kepada kalian untuk (selalu) bertaqwa kepada Allah, mendengar dan ta'at meskipun terhadap seorang budak habasyi, sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan. Barangsiapa diantara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham."
(HR Tirmidzi)

Para ulama memiliki definisi yang berbeda-beda. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Ulama ushul fiqh, memaknai sunnah adalah haditn Nabi Muhammad ﷺ
2. Ulama Fiqih, memaknai sunnah sebagai amalan yang dicintai
3. Ulama Aqidah, makna sunnah adalah agama Islam secara keseluruhan, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Sementara sunnah pada pembahasan kajian ini adalah agama Islam secara keseluruhan. Sehingga makna keberkahan dalam sunnah, bermakna keberkahan dalam agama Islam secara keseluruhan, yang meliputi aqidah, ibadah dan akhlak. Sehingga jika ingin mendapatkan keberkahan dari Allahﷻ, maka wajib baginya untuk berpegang kepada sunnah Rasulullahﷺ, yang dengannya mereka akan mendapatkan keberkahan umur, rizki, keturunan dan yang lainnya.

Dalil-dalil akan keberkahan sunnah Rasulullah ﷺsangat banyak.
Diantara keberkahan-keberkahan itu adalah :

_*🔰Keberkahan Dalam Al Qur'an*_
Hal ini dikarenakan bahwa sunnah diambil dari Al Qur'an. Dimana Allahﷻ berfirman :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِیمࣲ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
[Surat Al-Qalam 4]

Hal tersebut dikuatkan dalam sebuah hadits, bahwa Aisyah radhiyallahu anha berkata :
كان خلقه القرأن
Akhlaq Rasulullah adalah Al Quran. (HR. Bukhari)

Dalil tentang keberkahan Al Qur'an, Allahﷻ berfirman :
وَهَـٰذَا كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ مُبَارَكࣱ مُّصَدِّقُ ٱلَّذِی بَیۡنَ یَدَیۡهِ
Dan ini (Al-Qur'an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya
[Surat Al-An'am 92]

Dalil lainnya, Allahﷻ berfirman :
كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَیۡكَ مُبَـٰرَكࣱ لِّیَدَّبَّرُوۤا۟ ءَایَـٰتِهِۦ وَلِیَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.
[Surat Sad 29]

Berdasarkan ayat ini, agar mendapatkan keberkahan hendaknya kita mentadaburi ayat-ayat Al Qur'an.

_*🔰 Keberkahan dalam diri Nabi Muhammad ﷺ.*_
Allah telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi sejak beliauﷺ masih bayi. Sebagaimana kisah yang telah masyhur tentang ibu persusuan beliauﷺ, Halimatus-Sa'diyah. Dimana Allah﷽ memberkahi Halimah karena telah menjadi ibu persusuannya.

Adapun contoh keberkahan Nabi Muhammad ﷺsaat sudah diangkat menjadi Nabiﷺ. Sebagaimana kisah yang diriwayatkan oleh Jabir.
Disebutkan :
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
خَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزَاةٍ فَأَبْطَأَ بِي جَمَلِي فَأَتَى عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِي يَا جَابِرُ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ مَا شَأْنُكَ قُلْتُ أَبْطَأَ بِي جَمَلِي وَأَعْيَا فَتَخَلَّفْتُ فَنَزَلَ فَحَجَنَهُ بِمِحْجَنِهِ ثُمَّ قَالَ ارْكَبْ فَرَكِبْتُ فَلَقَدْ رَأَيْتُنِي أَكُفُّهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Saya pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, saya menaiki untaku yang jalannya sangat lamban, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku, dan memanggilku: "Wahai Jabir?" Saya menjawab; "Ya." beliau melanjutkan: "Kenapa denganmu?" Saya menjawab; "Untaku sangat lamban jalannya hingga saya ketinggalan." Kemudian beliau turun dan memukul unta tersebut dengan tongkatnya, kemudian beliau bersabda: "Naiklah." Lalu saya menaikinya -sungguh saya ingat, ketika itu saya menahan unta tersebut jangan sampai ia mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- (HR Muslim)

Kemudian setelah itu, Nabiﷺ bertanya kepada Jabir tentang untanya, maka Jabir pun berkata : "Untaku dalam keadaan baik, karena telah mendapatkan kerbekahan dari doa engkau"

Dari kisah ini, menunjukkan bahwa dzat Nabiﷺ adalah berkah, apalagi sunnah beliau ﷺ.

Diantara dalil lain yang menunjukkan keberkahan Nabiﷺ adalah keberkahan dakwah beliauﷺ. Telah dipahami bahwa beliauﷺ berdakwah hanya selama 23 tahun, ternyata dakwah beliauﷺ telah menyampaikan ilmu agama ini dengan sempurna.
Tidak sebagaimana manusia lainnya, yang tentu tidaklah mampu untuk menguasai semua ilmu agama selama 23 tahun saja. Sebagai contoh, Imam Bukhari ketika menulia Kitab Shahih Bukhari beliau menghabiskan waktu hingga bertahun-tahun. Demikian juga dengan para Ulama lainnya, seperti Imam Al Qurthubi yang memerlukan waktu 35 tahun untuk menulis kitab tafsirnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Nabi adalah seorang yang diberkahi.

Diantara dalil bahwa Nabiﷺ adalah seorang yang diberkahi adalah diberkahinya Kota Madinah.
Sebagaimana dalam hadits :
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَوْلَى الْمَهْرِيِّ
أَنَّهُ أَصَابَهُمْ بِالْمَدِينَةِ جَهْدٌ وَشِدَّةٌ وَأَنَّهُ أَتَى أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ فَقَالَ لَهُ إِنِّي كَثِيرُ الْعِيَالِ وَقَدْ أَصَابَتْنَا شِدَّةٌ فَأَرَدْتُ أَنْ أَنْقُلَ عِيَالِي إِلَى بَعْضِ الرِّيفِ فَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ لَا تَفْعَلْ الْزَمْ الْمَدِينَةَ فَإِنَّا خَرَجْنَا مَعَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَظُنُّ أَنَّهُ قَالَ حَتَّى قَدِمْنَا عُسْفَانَ فَأَقَامَ بِهَا لَيَالِيَ فَقَالَ النَّاسُ وَاللَّهِ مَا نَحْنُ هَا هُنَا فِي شَيْءٍ وَإِنَّ عِيَالَنَا لَخُلُوفٌ مَا نَأْمَنُ عَلَيْهِمْ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا هَذَا الَّذِي بَلَغَنِي مِنْ حَدِيثِكُمْ مَا أَدْرِي كَيْفَ قَالَ وَالَّذِي أَحْلِفُ بِهِ أَوْ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَوْ إِنْ شِئْتُمْ لَا أَدْرِي أَيَّتَهُمَا قَالَ لَآمُرَنَّ بِنَاقَتِي تُرْحَلُ ثُمَّ لَا أَحُلُّ لَهَا عُقْدَةً حَتَّى أَقْدَمَ الْمَدِينَةَ
وَقَالَ اللَّهُمَّ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ فَجَعَلَهَا حَرَمًا وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ حَرَامًا مَا بَيْنَ مَأْزِمَيْهَا أَنْ لَا يُهْرَاقَ فِيهَا دَمٌ وَلَا يُحْمَلَ فِيهَا سِلَاحٌ لِقِتَالٍ وَلَا تُخْبَطَ فِيهَا شَجَرَةٌ إِلَّا لِعَلْفٍ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا اللَّهُمَّ اجْعَلْ مَعَ الْبَرَكَةِ بَرَكَتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ الْمَدِينَةِ شِعْبٌ وَلَا نَقْبٌ إِلَّا عَلَيْهِ مَلَكَانِ يَحْرُسَانِهَا حَتَّى تَقْدَمُوا إِلَيْهَا ثُمَّ قَالَ لِلنَّاسِ ارْتَحِلُوا فَارْتَحَلْنَا فَأَقْبَلْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ فَوَالَّذِي نَحْلِفُ بِهِ أَوْ يُحْلَفُ بِهِ الشَّكُّ مِنْ حَمَّادٍ مَا وَضَعْنَا رِحَالَنَا حِينَ دَخَلْنَا الْمَدِينَةَ حَتَّى أَغَارَ عَلَيْنَا بَنُو عَبْدِ اللَّهِ بْنِ غَطَفَانَ وَمَا يَهِيجُهُمْ قَبْلَ ذَلِكَ شَيْءٌ
Dari Abu Sa'id, Maula Al Mahri, Di Madinah ia mendapatkan kesusahan dan kepayahan, sehingga ia utarakan keluh kesahnya kepada Abu Sa'id AL-khudzri. Kata Abu Sa'id maula Mahri; "Keluarga saya banyak, dan kami tertimpa kesusahan yang sedemikian rupa, maka saya berinisiatif untuk mengungsikan keluargaku ke sebuah dusun. Abu Sa'id alkhudzri memberi pesan; " Hei, jangan kau lakukan, tetaplah engkau di Madinah, sebab kami pernah bepergian bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam --setahuku ia katakan "hingga kami tiba di 'Usfan-- dan beliau berdiam disana beberapa malam, lantas penduduk Usfan berkeuh juga "Disini kami tak bisa mendapat apa-apa, padahal keluarga kami tak punya lagi pelindung dan harta yang menjaga kelangsungan hidup mereka" Lantas keluah kesah penduudk Usfan ini didengar Nabi sehingga beliau berujar "Oh begitu berita yang sampai kepadaku tentang keluh kesah kalian! -saya tidak tahu persis berita apa yang beliau sampaikan-Demi Dzat yang kepada-Nya aku bersumpah, - atau dengan redaksi "Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sungguh aku berkeinginan -atau dengan redaksi jika kalian berkenan-saya tidak ingat kepastiannya-untuk kusuruh untaku dikendarakan kemudian aku tidak melepas kalungnya, hingga aku tiba di Madinah,
Kata Nabi selanjutnya "Sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan Makkah sehingga dijadikannya tanah haram, maka sekarang aku haramkan Madinah apa yang diantara dua jalannya, disana darah tak boeh ditumpahkan, senjata tak boleh dihunus untuk peperangan, pohon tak boleh ditebang kecuali untuk makanan ternak, Ya Allah, berilah kami barakah kami pada Madinah kami, Ya Allah, berilah kami Barakah pada takaran sha' kami, Ya Allah, berilah kami barakah pada takaran mud kami, Ya Allah, berilah kami Barakah pada takaran sha' kami, Ya Alalh, berilah kami barakah pada takaran mud kami, Ya Allah berilah kami pada Madinah kami, Ya Allah jadikanlah bersama keberkahan ini dua keberkatan lain, demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, tidaklah ada lereng gunung atau jalan di gunung Madinah, selain ada dua malaikat yang selalu menjaganya hingga kalian mendatangi Madinah. (HR Muslim)

Dari seluruh keterangan ini, menunjukkan bahwa Rasulullahﷺ adalah seorang yang diberkahi. Namun yang harus dipahami, bahwa keberkahan itu berasal dari Allahﷻ, sehingga jika ingin minta keberkahan hendaklah memintanya kepada Allahﷻ.
Bahkan Rasulullahﷺ menegaskan :
البركة من الله
Keberkahan itu berasal dari Allahﷻ.

Kemudian, di dalam sunnah Nabi ﷺ terdapat keberkahan, diantaranya pada amalan-amalan yang disunnahkan beliauﷺ, antara lain :

_🔰Keberkahan Membaca Al Qur'an._
Sebelumnya telah disampaikan tentang firman Allah ﷻ:
كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَیۡكَ مُبَـٰرَكࣱ لِّیَدَّبَّرُوۤا۟ ءَایَـٰتِهِۦ وَلِیَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.
[Surat Sad 29]
Maka siapa saja yang ingin mendapatkan keberkahan, hendaklah ia mentadaburi Al Quran.
Sementara dalil dari hadits, adalah :
 أَبُو أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
قَالَ مُعَاوِيَةُ بَلَغَنِي أَنَّ الْبَطَلَةَ السَّحَرَةُ و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ حَسَّانَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ وَكَأَنَّهُمَا فِي كِلَيْهِمَا وَلَمْ يَذْكُرْ قَوْلَ مُعَاوِيَةَ بَلَغَنِي

Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir." Mu'awiyah berkata; "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa, Al Bathalah adalah tukang-tukang sihir." Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Yahya yakni Ibnu Hassan, Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dengan isnad ini, hanya saja ia mentatakan; "Wa Ka`annahumaa fii Kilaihimaa." dan ia tidak menyebutkan ungkapan Mu'awiyah, "Telah sampai (khabar) padaku." (HR Bukhari)

_🔰Keberkahan Dalam Menjalankan Sholat._
Umat Nabi ﷺdiperintahkan untuk mendirikan sholat sebanyak 5 kali dalam satu hari, akan tetapi pahalanya sebanding dengan 50x sholat dalam satu hari.

Selain itu, dengan sholat akan dapat mencegah perkara yang keji dan mungkar.
Allahﷻ berfirman :
ٱتۡلُ مَاۤ أُوحِیَ إِلَیۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ
Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[Surat Al-Ankabut 45]
Dengan sholat, manusia akan bisa menggapai istiqomah, serta dapat melihat seseorang yang sholih yang layak untuk dijadikan teman.

_🔰Keberkahan Dalam Dzikir_
Dalilnya adalah dalam riwayat Ahmad :
و قَالَ مُعَاذٌ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ تَعَاطِي الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَمِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ غَدًا فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Mu'adz bin Jabal berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang paling baik, paling membersihkan harta, paling mengangkat derajat dan lebih baik bagi kalian dari pada memiliki emas dan perak dan lebih baik dari berhadapan dengan musuh kalian esok hari lalu kau penggal leher-leher mereka dan mereka juga memenggal leher-leher kalian?" mereka menjawab; Ya wahai Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Mengingat Allah AzzaWaJalla." (HR. Ahmad)

Dari hadits ini, para ulama menyimpulkan bahwa amalan yang paling utama setelah amalan wajib adalah berdzikir. Sebagaimana dalam hadits :
 عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِيرُ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَمَرَّ عَلَى جَبَلٍ يُقَالُ لَهُ جُمْدَانُ فَقَالَ سِيرُوا هَذَا جُمْدَانُ سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ

"Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke Makkah melewati sebuah gunung yang bernama Jumdan. Kemudian beIiau bersabda: 'Ayo jalanlah! Inilah Jumdan. Telah menang para mufarridun.' Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun? ' Beliau menjawab: 'Yaitu orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berdzikir kepada Allah.' (HR. Muslim)

_🔰Keberkahan Dalam Ucapan Salam._
Sebagaimana disebutkan bahwa hak atas muslim dengan muslim yang lain adalah mengucapkan salam.
Dalil atas keberkahan salam adalah pada firman Allah ﷻ:

 فَسَلِّمُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِكُمۡ تَحِیَّةࣰ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَـٰرَكَةࣰ طَیِّبَةࣰۚ كَذَ ٰ⁠لِكَ یُبَیِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡـَٔایَـٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

[Surat An-Nur 61]

Imam As Sam'ani menjelaskan bahwa keberkahan dalam ayat ini adalah pahala.


_🔰Keberkahan Dalam Shodaqoh_
Disebutkan dalam hadits Bukhari dan Muslim, Nabiﷺ bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلَّا أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang bersedekah dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, lalu diperlihara-Nya seperti kamu memelihara anak kambing atau anak unta, sehingga sedekahmu itu bertambah besar sebesar gunung atau lebih besar dari itu."

_🔰Keberkahan Beramal Di Malam Qadar_
Allah ﷻ berfirman :
إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةࣲ مُّبَـٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِینَ
sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.
[Surat Ad-Dukhan 3]

Maka siapa saja yang beramal pada malam qadar, mereka akan mendapatkan keberkahan.
Allahﷻ juga berfirman :
 إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
[Surat Al-Qadr 1]

_🔰Keberkahan Dalam Ibadah Puasa_
Terkait dengan ibadah puasa, Nabi ﷺmenjelaskan tentang keberkahan dalam makan sahur. Rasulullahﷺ bersabda :

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
"Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung barakah." (HR Bukhari & Muslim)

Kesimpulannya, bahwa dari penjelasan di atas menunjukkan akan keberkahan berada di dalam sunnah, yang merupakan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.

والله أعلم بالصواب
_✍ Al Faqir Ibnu Achmadi_

0 komentar:

Posting Komentar