Sifat Al Quran yang penting adalah Al Quran sampai kepada kita dalam
bentuk yang sama seperti yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Hal ini
dijelaskan dalam surat Al Hijr : 2 yaitu :
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al
Quran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” ALLAH berjanji untuk
menjaganya. Kitab yang diturunkan sebelum islam
telah kehilangan bentuk aslinya seiring dengan berjalanya waktu; kitab tersebut
tidak menjadi akurat atau tidak lengkap. Namun Al Quran telah ALLAH tempatkan
dalam ingatan Rosululloh saw. Didalam Al Quran tidak ada kontradiksi serta
ketidaksesuaian antara ayat yang satu dengan yang lainnya yang menunjukan
bahwasanya kitab tersebut berasal dari ALLAH dan tahan terhadap perubahan. Didalam Al Quran memberikan informasi tentang
generasi terdahulu, kaum-kaum, beragam bentuk pengaturan, strategi militer, dan
banyak hal lainnya, seperti juga tentang kejadian dimasa lalu dan yang akan
datang. Al Quran ditulis dengan bahasa yang indah kaya akan referensi yang tak
tertandingi sehingga melebihi bahasa umum. Pada saat Al Quran diturunkan, para
penyair arab bersaing satu sama lain untuk mendapatkan karya sastra terbaik.
Namun gaya bahasa Al Quran yang unik dan indah, menarik perhatian mereka, dan
mereka menerima keajaiban bahasa Al Quran dari segi sastra. Salah satu
keunggulan Al Quran yang lain adalah menyimpan fakta-fakta utama tentang banyak
hal (misalnya astronomi, fisika, dan biologi). Fakta-fakta tersebut menunjukan
bahwa Al Quran adalah firman ALLAH dan bukan berasal dari manusia. Al Quran
adalah wahyu ALLAH yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan tidak pernah
berubah sejak diturunkannya. ALLAH menyatakan keunggulan kitab ini sebagai
berikut:
Arti : “Dan jika kamu tetap dalam
keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad),
buatlah satu surat saja yang semisal Al Quran itu ; dan ajaklah
penolong-penolongmu selain ALLAH, jika
kamu memang orang-orang yang memang benar. Maka jika kamu tidak dapat
membuatnya, dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari
neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang
kafir.”
Hanya ALLAH yang Berhak Memutuskan
Seluruh utusan ALLAH dan Al Quran adalah satu-satunya petunjuk bagi
orang-orang yang beriman, sebagaimana kita baca dalam Al Quran : Katakankanlah:
“Apakah aku akan mencari Tuhan selain ALLAH, padahal dia adalah Tuhan bagi
segala sesuatu?” (Q.s. al-An’am: 164). Di sisi lain, orang-orang yang beriman
tunduk pada perintah ALLAH dan dengan hati-hati menghindari semua pemikiran dan
perilaku yang dilarang, tanpa memandang waktu dan tempat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku dan kepercayaan mayoritas orang tersebut, yang tidak
peduli tentang apa yang akan terjadi sesudah mati, adalah aturan-aturan
mayarakat, prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan yang ada. Sedangkan dia
yang tidak mengakui ALLAH sebagai pembuat hukum tunggal, berani menentang
perintahnya, atau bahkan membuat hukum-hukum lain yang menyimpang dari jalan
yang lurus. Mereka lebih taat pada norma dan adat-istiadat mayarakat daripada
perintah ALLAH, dan tetap fanatik dan kaku dalam memegang norma dan adat
istiadat tersebut. Nabi Muhammad saw juga menyeru manusia untuk tunduk pada
ALLAH saja serta menaati perintahnya. Al Quran menyatakan bahwa pada hari
pembalasan, manusia dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu mereka menolak dan
yang menaati perintah ALLAH. Dalam Al Quran ALLAH dan membuat agama baru yang
menyimpang, yang mereka buat berdasarkan khayalan mereka sebagai berikut:
Arti : “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan
selain ALLAH yang menyariatkan untuk mereka agama yang tidak dizinkan ALLAH?
Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari ALLAH ) tentulah mereka telah
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab
yang amat pedih.” (Q.s asy-Syuura: 21)
Sebagaimana dikatakan dalam ayat terebut,
sebagian mereka yang menentang ajakan para rosul melakukan perbuatan atas nama
agama palsu buatan mereka, dan menuduh para rosul yang telah mengakibatkan
penyimpangan terhadap agama ini. Karena menganggap uraian ALLAH dan Rosulnya
tidak memadai lalu merekayasa suatu agama palsu. Namun sebenarnya kenyataannya
membuktikan bahwa Al Quran yang telah diturunkan oleh ALLAH kepada kita
sangatlah memadai untuk seluruh manusia.
Orang-Orang yang Membuat Hukum
Atas Nama ALLAH
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, sebagaian orang melakukan
penilaian yang adil dan tidak sejalan dengan islam, mereka menentukan apa yang
haram dan halal, serta menyatakan bahwa ALLAH telah mengharamkan yang halal dan
menghalalkan yang haram. Para kaum yang tidak memeluk agama ALLAH yang benar
dan tetap bertahan pada kepercayaan warisan pendahulunya, bertindak lebih jauh
sampai menghujar pada ALLAH. Karena mereka tidak menggunakan akal dan hati
nurani mereka serta tidak menghargai akan kekuasaan ilmu ALLAH, mereka tetap
tidak mendapatkan pemahaman apapun yang dapat menuntun mereka pada kebenaran.
Hanya ALLAH yang berhak membuat ketetapan dan Al Quran menyampaikan ketetapan
–ketetapannya dalam bentuk yang amat jelas dan mudah dimengerti. ALLAH dengan
jelas membatasi antara halal dan haram dan menjelaskan segala hal yang
berkaitan dengan hukum-hukum tersebut sehingga tidak ada satupun hal yang tidak
jelas. Membaca Al Quran dengan cara yang seharusnya dapat dilakukan jika
manusia memiliki rasa takut dan cinta pada ALLAH serta tetap setia pada sikap
tersebut. Mereka yang baca Al Quran dengan cara itu akan tunduk pada setiap
aturan di dalam Al Quran serta mengamati dengan cermat setiap ayatnya. Menjadi
hamba ALLAH adalah tanggung jawab setiap orang. Hanya dengan kembali kepada
ALLAH dengan keiklasan dan memilih Al Quran sebagai petunjuk dapat memenuhi
tanggung jawab tersebut. Setiap orang harus memikul tanggung jawab tersebut dan
dengan teguh menerima Al Quran. Dalam surat al-Hashr, ALLAH menjelaskan tentang
keagungan Al Quran dan menjelakan betapa besarnya tanggung jawab untuk menerima
Al Quran sebagai tuntunan hidup.
Arti : “Kalau
sekiranya kami menurunkan Al Quran kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihat
tunduk terpecah belah disebabkan takut pada ALLAH. Dan perumpamaan-perumpamaan
itu kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.” (Q.s. al-Hasyr : 21)
Al Quran
adalah Peringatan (DZIKRA) bagi Semesta Alam
Hukum
dan aturan dalam Al Quran, yaitu sebuah kitab agung yang berisikan hikmah yang
ALLAH turunkan sebagai peringatan bagi semesta alam, akan terus diterapkan
hingga hari kiamat. Al Quran diturunkan berlaku untuk semua zaman dan tempat, maka
ia adalah peringatan bagi semua orang tentang kehidupan yang kekal kelak dan
menyeru mereka ke jalan yang benar. Hal ini juga merupakan sebuah rahasia yang
penting dari Al Quran. Untuk memahami maka diperlukan tekad yang bulat dan
kuat, keyakinan yang mendalam serta ketulusan, dan bukan tingkat kecerdasan
yang tinggi, karena ALLAH menuntun hamba-hambanya yang ikhlas menuju kebenaran,
serta memastikan agar mendapatkan manfaat dari Al Quran dan memperoleh
keselamatan. Mereka yang menggunakan Al Quran serta cara hidup Rasulluloh
sebagai tuntunan hidup, memiliki gaya hidup yang jauh berbeda dengan orang yang
tidak mengunakannya. Sebagai contoh, mereka tidak merasa gelisah, putus asa,
kehilangan harapan, sedih, serta tidak merasa tersiksa ketika mendapat masalah
ataupun panik ketika menghadapi keadaaan yang tidak diinginkan, karena Al Quran
dan sunah Rasulluloh saw. Al Quran telah menetapkan apa yang benar dan salah.
Karena baginya yang cenderung kepada tuntunan hidup, menghindari hawa nasfu
mereka, serta merasa terikat untuk hidup dengan hukum-hukum ALLAH akan dengan
mudah menemukan arahnya ke jalan yang benar. Mereka dapat memahami Al Quran,
sebuah kitab yang berisikan petujuk Tuhan, karena penjelasan tentang
kesempurnaan akhlak serta hukum sangatlah jelas, dapat memahami dengan mudah
dan jelas. Setiap orang yang ikhlas dengan jelas dituntun oleh ALLAH dapat
dengan segera memahami Al Quran dan tidak merasa kesulitan hidup dengan
aturan-aturannya, sebagaimana dijelaskan:
Arti : “Diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.” (Q.s. Al- Baqarah)
Menjadikan
Al Quran Sebagai Petunjuk
Al Quran mempersembahkan fakta-fakta tertentu, dan juga dalam banyak
hal termasuk juga informasi paling akurat yang diwahyukan kepada nabi Muhammad
saw. Karena itu, mereka yang mengambil Al Quran dan as-Sunah sebagai tuntunan
tunggal hidupnya berarti dituntun kepada rahmat. Sifat Al Quran sebagai
berikut:
Arti : “Sesunguhnya
Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.” ( Q.s.Al-
Baqarah: 185)
Namun hanya mereka yang cinta dan takut
kepadanya, berserah diri dengan sepenuh sepenuh hati kepadanya, serta
memperhatikan Al Quran dan merenungi ayat-ayatnya didalam ayat lain ALLAH
memerintahkan kepada kita:
Arti : “Kami tidak
menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai
peringatan bagi orang yang takut (kepada ALLAH).” (Q.s. Ta Ha: 2-3)
ALLAH
Menjelaskan Segalanya di dalam Al Quran
Untuk
membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya, ALLAH telah menurunkann kepada
kita Al Quran untuk menjelaskan segala masalah dan memberikan jalan keluar.
Seperti tersirat dalam ayat berikut :
Arti : “Dan kami
turunkan kepadamu al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar genbira orang-orang yang berserah diri.” (Q.s.
an Nahl: 89)
Sesungguhnya ALLAH ridha dengan islam
sebagai agama bagi hambanya. Untuk alasan tersebut ALLAH telah menurunkan
petunjuk bagi mereka dan menjadikan hidup Rosulluloh saw sebagai teladan.
Rosulluloh saw juga mengatakan bahwa Al Quran adalah sumber yang agung yang
harus menjadi rujukan bagi seluruh manusia, kita dapat menemukan sejumlah
nasihatnya dalam hadist-hadist berikut :
Al Quran adalah tali ALLAH yang kuat yang berarti jalan yang memadai
untuk berhubungan dengan ALLAH dan berarti atau petujuk yang teguh. Ia adalah
jalan yang paling lurus. Al Quran kebenaran yang menghindarkan kalian dari
prasangka. (H.R. Tirmidzi)
Hidup Dengan Nilai-Nilai Al Quran
Tidaklah Sulit
ALLAH
telah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan menyampaikan jalan
termudah dan terbaik untuk menuntun kehidupan manusia. Ayat-ayatnya memberikan
kabar gembira bagi kita bahwa sesungguhnya islam mudah untuk diterapkan:
Arti : “ALLAH
menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.s.
Al-Baqoroh: 185)
Al Quran berisi nasihat yang sangat jelas
untuk segala zaman dan budaya. Namun demikian masih terdapat orang yang mengacu
pada sumber-sumber yang tidak dapat diandalkan, tidak mengacu pada
sumber-sumber yang tidak dapat diandalkan tidak memilih Al Quran membuat mereka
salah memahami bahwa islam adalah agama yang sulit. Aturan moral dalam Al Quran
juga merupakan satu-satunya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia.
Karena ALLAH, pencipta manusia dari ketiadaan, adalah satu-satunya yang paling
tahu apa yang dibutuhkan manusia, bentuk ibadah yang sanggup mereka lakukan
serta jalan membawa kepada kehidupan yang damai sentosa. Dalam berbagai tempat
Al Quran menyatakan bahwa agama yang digambarkan dalam Al Quran adalah agama
termudah dalam berbagai hal, seperti dinyatakan dalam berbagai hal, seperti
dinyatakan dalam ayat-ayat berikut :
Arti : “ALLAH
menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”(Q.s.Al-
Baqarah)
Dengan demikiaan maka semua orang islam
bertanggungjawab untuk memberikan gambaran tentang kemudahan ajaran isalam
(yang merupakan ajaran intisarinya), menyeru hati manusia agar kembali kepada
Al Quran dan islam menuntun manusia kepada Al Quran dan al hadist serta sunah
Rosulluloh saw, juga menjadikan tuntunan hidup manusia. Sunah Rosulluloh juga
sangat mudah untuk dijalankan. Beliau yang menjadikan Al Quran sebagai tuntunan
hidupnya, pernah berkata : Permudahkanlah dan jangan engkau persulit.
Taatlah dan janganlah kalian saling berselisih.(H.r. Bukhari dan muslim).
Al Quran Adalah Pembeda Antara
yang hak dan yang Batil
Di dalam Al Quran, ALLAH memberi peringatan bagi manusia dan
menunjukan mereka ke jalan yang benar. Al Quran adalah sumber satu-satunya yang
mengarahkan manusia kepada pengetahuan yang hak tentang ALLAH, nilai-nilai
islam, bagaimana hidup agar diridhoi ALLAH, dan sebagai satu-satunya pembeda
antara yang hak dan yang batil. Di dunia ini, masyarakat memiliki kepercayaan,
nilai, tujuan, nilai-nilai, pemikiran, dan pandangan hidup sendiri. Namun demikian, aturan-aturan yang dinyatakan ALLAH
dalam Al Quran adalah satu-satunya nilai yang bisa dianggap adil dan benar.
Sebagimana dinyatakan ALLAH dalam surat Al-Baqarah ayat 120 :
Arti : “Sesungguhnya petunjuk ALLAH itu-lah
sebaik-baiknya petunjuk.”
Tujuan dari keberadaan manusia serta cara
untuk mencapainya, perilaku dan sikap baik yang harus ditunjukan sepanjang
hidup manusia dan bagaimana mencapainya, perilaku dan sikap baik yang harus
ditunjukan sepanjang hidupnya manusia
dan bagaimana mencapai kesehatan fisik dan mental serta saat-saat kematian dan
apa yang akan terjadi pada ruh manusia pada hari pembalasan, semua itu termuat
didalam Al Quran. Seseorang dalam membaca Al Quran harus seksama agar dapat
diambil manfaatnya darinya dan mendapat tuntunan yang benar. Seperti dijelaskan
dalam ayat berikut:
Arti : “Orang-orang
yang telah kami berikan al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan
yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar
kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Q.s. Al- Baqarah : 121)
ALLAH merupakan petunjuk bagi seluruh umat
manusia ke jalan yang lurus. Oleh karena itu ALLAH memerintahkan untuk
berpegang teguh pada Al Quran, sebagai berikut:
Arti : “ Maka
berpegang teguhlah kamu kepada agama ALLAH yang telah diwah- yukan kepadamu.
Sesungguhnya kamu berada diatas jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu
benar suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai
partanggungjawaban.” (Q.s. az-Zukhruf: 43-41).
Menaati Al Quran Akan
Menghilangkan Beban Hidup Manusia
Manusia terlahir dan tumbuh dewasa karena kehendak dan membutuhkan
perlindungan dari ALLAH swt. ALLAH adalah satu-satunya pelindung, penuntun dan
penyokong hidup manusia. Dia-lah yang Maha hidup, pencipta alam semesta dan
seisinya. Ayat dibawah menjelaskan fakta tersebut :
Arti : “Hai manusia,
kamulah yang berkehendak kepada ALLAH; dan ALLAH dia-lah yang Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha terpuji.”
(Q.s. Fatir: 15).
ALLAH yang menciptakan alam semesta dan
seluruh mahkluk, yang bernyawa dan tidak bernyawa, telah menurunkan Al Quran
sebagai rahmat bagi alam semesta. ALLAH juga menyatakan dengan menyampaikan
risalah-Nya bahwa utusan-Nya membebaskan beban berat dalam hidup manusia dan
belenggu yang mengelilingi mereka. Seperti dijelaskan dalam ayat berikut :
Arti : “Yaitu orang-orang
yang mengikuti rosul. Nabi yang Ummi yang namanya mereka dapati tertulis di
dalam taurat dan injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan
yang amar maruf dan melarang mereka dari yang mengerjakan yang munkar dan
menghalalkan bagi mereka beban-beban dan belenggu-belemggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya terang yang diturunkan kepadanya Al Quran, mereka itulah
orang-orang yang beruntung.” (Q.s. al Araf :157).
Didalam masyarakat yang manusianya tidak
tunduk pada prinsip Al Quran, terdapat aturan-aturan ketat yang tidak perlu dan
membuat manusia hidup dalam kesulitan. Contoh: sejumlah makanan halal, manjadi
terlarang bagi mereka. Atau perilaku mereka dibatasi oleh perbuatan tertentu
yang dinyatakan terlarang atau haram. Al- Quran dengan terang menjelaskan apa
yang halal dan yang haram, serta memberikan keterangan terperinci tentang
akhlak yang disukai ALLAH. Aturan yang mengatur kehidupan mukmin adalah disebutkan
dalam Al Quran, sebab didalamnya terdapat hukum yang sesuai dengan fitrah
manusia dengan adanya jaminan tercipta ketenangan hati dan kedamaian serta
ketentraman.
Al Quran adalah Peringatan Dari ALLAH Bagi Umat Manusia
Salah satu sifat Al Quran yang
paling penting adalah memperingatkan umat manusia tentang siksa neraka. Mereka
yang diberi peringatkan benar-benar memahami bagaimana membedakan yang benar
dan yang salah, Baik buruk. Sifat tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Arti : “Sebagai bimbingan yang lurus, untuk
memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi ALLAH dan memberi
berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh,
bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.” (Q.s. Al Khafi : 2)
ALLAH menjelaskan tentang kematian,
bagaimana malaikat akan mengangkat ruh manusia, bagaimana umat manusia akan
dikumpulkan, terjadinya hari kebangkitan, kejadian-kejadian yang berkaitan
dengan hari pembalasan, bagaimana manusia akan digiring ke neraka dalam
kelompok-kelompok setelah dibangkitkan yang akan dialami setiap jiwa manusia
pada hari itu. Dalam ayat lain juga dijelaskan bagaimana penghuni neraka saling
berbicara satu sama lainnya, kehidupan mereka disana, serta bagaimana mereka
saling menyalahkan meskipun mereka menderita disana. Ayat yang menjelaskan hal
tersebut di bawah :
Arti : “Dan berikanlah kami peringatan kepada
manusia terhadap hari yang pada waktu itu datang azab kepada mereka, maka
berkatalah orang-orang yang zalim.’Ya Tuhan kami, beri tangguhkah kami,
kembalikankanlah kami ke dunia walaupun dalam waktu yang sedikit niscaya kami
akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rosul-rosul,’ Kepada mereka
dikatakan: ‘Bukankah kamu telah bersumpah dahulu di dunia bahwa sekali-kali
kamu tidak akan binasa.” (Q.s. Ibrahim : 44).
Disaat mereka mengalami penderitaan, maka
tidak ada penolong bagi mereka yang berpaling dari ajaran Al Quran. Kelak
mereka akan bertobat saat mereka melihat malaikat maut datang kepada mereka,
namun penyesalan sedalam apapun tidak
bermanfaat bagi mereka karena orang-orang tersebut telah memilih jalan
orang-orang kafir di saat para rosul menyampaikan risalah ALLAH.
Muslim Hidup Sepenuhnya Dengan
Nilai-Nilai Al Quran
Patokan orang muslim yaitu menyandarkan hidupnya pada Al Quran dan
sunah Rosullulah saw. Maka mereka harus mentaati semua perintah ALLAH, hanya
takut pada ALLAH, hanya meminta pertolongan kepada-NYA, dan tidak pernah merasa
takut, panik, ataupun menderita hingga akhir hidupnya. Bahwa dijelaskan ALLAH
memberikan kesulitan agar manusia menjadi lebih baik. Seperti yang diserukan
nabi Syuaib a.s. kepada kaumnya, ketika mereka tidak mau menerima perintah
ALLAH, mereka tetap menjalankan bentuk-bentuk kepercayaan dan aturan sesat,
seakan-akan mereka lakukan hukum Tuhan : Sedang ALLAH kamu jadikan sesuatu
yang terbuang dibelakangmu ?( Q.s. Hud : 92). Al Quran merupakan firman
ALLAH yang kekal, membawa keselamatan bagi kehidupan di dunia dan akhirat.
Sementara, keluhuran akhlak yang diperlihatkan oleh Rasululloh saw. Menjadi
teladan bagi orang-orang yang beriman.
Satu-Satunya Tuntunan Hidup
Rasulullah Adalah Al Quran
ALLAH memilih Rasulullah saw dan mewahyukan kepadanya Al Quran yang
berlaku hingga hari pembalasan. Di dalam Al Quran jaga diterangkan pada kita
bahwa nabi Muhammad saw adalah nabi yang terakhir Rasulullah menganjurkan pada
manusia untuk membaca Al Quran serta menghormati hukum-hukumnya. Hal ini
dijelaskan pada ayat di bawah ini :
Arti : “Katakanlah: ‘Aku tidak mengatakan kepadamu
bahwa perbendaharaan ALLAH ada padaku, dan tidak pula aku mengatakan kepadamu
bahwa aku seorang malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan
kepadaku.’Katakanlah :’Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat ?’
Maka apakah kamu tidak memikirkanya?” ( Q.s. al Anam: 50).
Ketika menganjurkan kebaikan dan melarang
keburukan Rosullulah saw hanya mengikuti Al Quran sebagai tuntunan. Setiap
ucapan beliau didasarkan pada Al Quran: Sesungguhnya
aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini
adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, Petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (Q.s. al Araf : 204 )
Membangun Model Sebuah Generasi
Yang Memegang Teguh Al Quran
Banyak orang yang menjadikan orang lain sebagai teladan dan berusaha
untuk menjadi seperti mereka. Mulai dari perilaku mereka hingga cara mereka berbicara ataupun
berpakaian, mereka meniru orang-orang tersebut dan mengidolakan gaya hidupnya.
Namun, hampir semua contoh itu memiliki pemahaman dan moral yang membawa
manusia kepada keburukan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi generasi saat
ini untuk membangun suatu generai baru yang terdiri dari orang-orang yang
berfikir, memerintah, berbicara, dan memutuskan sejalan dengan hukum Al Quran
dan sunah Rasulullah saw. Ada beberapa usaha untuk mendapatkan ridho dari ALLAH
:
·
Mereka
hanya menyembah kepada ALLAH saja. (Q.s. Al Fatihah : 3 )
·
Mereka
bertawakal atau berserah diri kepada ALLAH. (Q.s. Al Taubah : 51)
·
Mereka
menyadari bahwa dari mereka lemah dihadapan ALLAH. (Q.s.Al jin: 22)
·
Mereka
bersyukur kepada ALLAH disegala keadaan (Q.s Al baqarah : 172)
·
Mereka
pemaaf dan toleran.
·
Mereka
bersikap rendah hati.
·
Mereka
penuh kasih sayang dan penyayang.
·
Mereka
beramar maruf nahi mungkar.
·
Mereka
memiliki semangat persatuan dan solidaritas.
·
Mereka
menepati janji.
·
Mereka
meninggalkan pembicaraan yang sia-sia.
·
Mereka
dapat diandalkan dan pemberani.
·
Mereka
taat pada prinsip-prinsip islam.
·
Mereka
menyenangi seni dan keindahan.
·
Mereka
menentang sikap keras kepala dan permusuhan.
·
Mereka
tidak takut untuk berkata benar.
·
Mereka
tidak mengharap imbalan atas usaha mereka menyeru manusia
·
Mereka
sabar: penderitaan tidak membuat mereka lemah.
·
Mereka
selalu membela kebenaran dan keadilan serta tidak mendukung yang bersalah.
KESIMPULAN
ALLAH
menjelaskan tentang dirinya dan menjelaskan tentang tujuan sebenarnya manusia
hidup di dunia serta di akhirat, juga tentang sifat-sifat akhlak yang sempurna.
ALLAH menurunkan Al Quran bagi manusia untuk dipelajari, seperti yang
dijelaskan pada ayat berikut :
Arti : “Dan kami turunkan Al Quran itu dengan
sebenar-benarnya dan mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira
dan pemberi peringatan. Dan Al- Quran telah kami turunkan dengan
berangsur-angsur agar kamu membacakanya perlahan-lahan kepada manusia dan kami
menurunkanya bagian demi bagian.” (Q.s. Al Isra : 105-106 ).
Al Quran merupakan kitab yang agung dan
karenanya jauh lebih unggul dari kitab-kitab lain. Setiap manusia harus
mempelajari dengan niat ikhlas serta memperhatikan keajaibannya, keagungan
hikmah yang ada padanya, serta keunggulan yang terdapat pada ayat-ayat akan
ditutun ke jalan yang benar. Al Quran tidak peduli apakah manusia itu beriman
atau tidak, tetapi tetap merupakan pemberi peringatan bagi seluruh dunia dan
mukzijat dari ALLAH sebagaimana ayat berikut:
Arti : “Katakanlah :
‘berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman sama saja bagi ALLAH.
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.’
Dan mereka berkata : ‘Mahasuci Tuhan kami ; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti
dipenuhi dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka
bertambah khusyuk.” (Q.s.Al Isra’ : 107-109 ).
Oleh karena itu, mereka yang mengetahui
bahwa mereka akan mati dan hidup di alam akhirat suatu hari nanti, dan yang
percaya dengan surga dan neraka, harus mempertimbangkan apa yang akan mereka
lakukan dengan hati nurani dan kebikjasanaan dan memutuskan bagaimana
seharusnya mereka bertindak. Untuk mencapai itu manusia harus tunduk dan patuh
kepada perintah ALLAH dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya, serta mengikuti
sunah-sunah rosul dan akhlak-Nya.
DOA DALAM AL QURAN
Kata Pengantar
Apakah
anda cukup dekat dengan ALLAH, Dzat yang telah menciptakan anda dan menempatkan
anda di dunia ini, dan apakah anda sadar bahwa ALLAH sangat dekat dengan diri
kita, apapun jawabanya atas pertanyaan itu kita akan memperoleh manfaat dengan
membaca buku ini. ALLAH mementingkan berdoa dalam ayat ini:
Arti : “…Katakanlah
kepada orang-orang musryik : “Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau
ada ibadahmu (doa)’ ? “ (Q.s.25 : 77).
Doa yang diterangkan dalam Al Quran berarti
“ menyeru, memohon, dengan amat sangat, minta pertolongan”. Di dalam Al Quran
doa juga digambarkan sebagai “memalingkan wajah kepada ALLAH dengan segenap
jiwa atau pengakuan atas kelemahan diri seseorang dan keterbataasn kekuasaan
dihadapan kekuasaan ALLAH yang tak terhingga, dan meminta pertolongan
kepadanya-Nya. Di dalm Al Quran berdoa adalah cara yang paling sederhana untuk
mencapai ALLAH. Dialah satu-satunya yang paling dekat dengan manusia daripada
urat leher mereka sendiri, satu-satunya yang mengetahui dan mendengar segala
hal..Bahkan tak satu pun isi hati manusia yang luput dari ALLAH. ALLAH senang
selama manusia tetap menyadari bahwa diri mereka adalah hamba-Nya. Oleh sebab
itulah, memalingkan wajah kepada ALLAH, mengakui segala kesalahan kepadanya-Nya
adalah hal-hal mendasar sebagai hamba ALLAH. Sikap yang berlawanan artinya
makin sombong terhadap ALLAH, yang mana, menurut Al Quran, mengarahkan ke azab
yang kekal.
Orang-orang yang beriman berdoa baik untuk
kehidupan mereka di dunia ini dan di akhirat. Doa disertai denagn bertawakal
kepada ALLAH, karena orang yang berdoa harus menyadari bahwa sang pencipta dan
hakim alam semesta bertanggungjawab atas kejadiaan-kejadian yang mereka jumpai,
baik yang sepele maupun penting. Kesadaran bahwa sebuah masalah ditangan ALLAH,
Yang Maha Kuasa, dan kemudian bertawakal kepada-Nya dan berdoa kepada-Nya
semesta, secara berangsur-angsur mendatangkan suatu perasaan lega dan aman pada
diri seorang mukmin.
Doa Dalam Pengertian Al Quran.
ALLAH
menyeru agar memperhatikan fakta bahwa manusia dapat berdoa dan mengingat-Nya
dimana saja mereka inginkan sesuai dengan yang diterangkan dalam surat Al Imran
: 191-195 ;
Arti : “Yaitu
orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata) : ‘Ya Tuhan kami tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Mahasuci engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, dari
siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang engkau masukkan ke
dalam neraka, maka sungguh telah engkau hinakan dia, dan tidak ada bagi
orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami
dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan
wafatkanlah kami berserta oarang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa
yang telah engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rosul-rosul Engkau.
Dan jangan engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya engkau tidak
menyalahi janji. ‘Maka Tuhan mereka memperkenakan permohonannya (dengan
berfirman) : “Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal
diantara kamu, baik laki-laki atau perempuan…’.”
Berdoa dengan
kerendahan hati, tanpa mengeraskan suara
Taktala kita dalam kesulitan atau merasa putus asa dan kemudian
perlu berdoa kepada ALLAH. Sewaktu sedang beribadah, intergritas ruhaniah dapat
diperoleh dengan sebaik-baiknya pada waktu dan tempat yang memberikan suasana
khusyuk. Seseorang merasa butuh berdoa kepada ALLAH guna mengoreksi
kesalahan-kesalahannya lebih suka menyendiri dan berdoa secara rahasia. Doa-doa
yang dipanjatakan oleh nabi Zakaria a.s adalah contoh dari doa yang dipanjatkan
secara rahasia yaitu dalam surat Al Maryam : 3-4
Arti : “ Yaitu
taktala dia berdoa kepada Tuahnnya dengan suara yang lembut. Dia berkata : ‘Ya
Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban,
dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku’.”
Merasakan kehadiran
ALLAH sewaktu berdoa
Salah satu doa yang pokok adalah agar memiliki keimanan yang mantap
kepada ALLAH. Dalam situasi-situasi dimana seseorang merasa putus asa, orang
tidak ragu akan kehadiran ALLAH dan pertolongan-Nya. Doa adalah ikatan intim
dan pribadi antara manusia dengan ALLAH. Melalui doa, manusia mengungkapan
semua kesulitan mereka dan berharap kepada ALLAH dan memohon dengan sangat agar
dia memberikan pertolongan kepada mereka. Sebagai balasan, ALLAH mengabulkan
doa hamba-hambaNya. Salah paham dalam hal ini melucuti doa dari makna aktualnya
dan menyebabkan terasa sebagai suatu bentuk sihir atau mantra. Kita dapat
melihat ini pada praktik-praktik takhayul yang dillakukan beberapa orang jahil
seperti mengikatkan pakaian ke pohon-pohon atau meniup ke air. Seorang mukmin
yang memenuhi perintah ALLAH yang berfirman, “Sebutlah nama Tuhanmu, dan
beribadatlah kepada-nya dengan penuh ketekunan.” (Q.s. al-Muzammil : 8) hanya
memalingkan wajah kepada ALLAH, dan berserah diri serta memohon kepada-Nya.
Keseimbangan antara harapan dan takut
sewaktu berdoa
Di dalam Al Quran, ALLAH menyebut Diri-Nya sebagai, “…Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang..” (Q.s. al Anbiya : 83). Juga dinyatakan
bahwa, asalkan seseorang bertobat, siapa pun yang melakukan kejahatan akan
mendapatkan ALLAH memberikan ampunan. (Q.s. An-Nisa : 110). Oleh karena itu
manusia harus merenungkan atribut ALLAH ini dan berdoa dengan penuh harapan.
Tak peduli seberapa pun beratnya kesalahan yang dilakukan oleh seseorang, dan
amat dalam penyesalannya, bukanlah suatu alasan baginya untuk berputus asa dari
ampunan ALLAH. ALLAH menyatakan di dalam Al Quran bahwa hanya orang-orang kafir
sajalah yang berputus asa dari rahmat, seperti dijelaskan dalam surat al Yusuf
: 87
Arti “…Jangan kamu
berputus asa dari ALLAH. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat ALLAH,
melainkan kaum yang kafir.”
Berdzikir dengan menyebut asma ALLAH
sewaktu berdoa
Kita dapat mengenal ALLAH melalui nama-nama-Nya. ALLAH adalah
ar-Rahim, Yang Maha Penyayang. Dia adalah al-Hakim, Yang menguasai segala hal.
Dia adalah ar-Razzaq, Yang Maha memberi rejeki. Manusia mengakui dengan baik
keagungan, kedekatan, dan kekuatan ALLAH dengan menyebut-Nya menggunakan
nama-nama ini. Didalam dinyatakan bahwa kita dapat berdoa kepada ALLAH dengan
menggunakan yang mana saja dari nama-nama tersebut. Seperti dinyatakan dalam
surat al-Isra : 110.
Arti : “Katakanlah
:’Serulah ALLAH atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru,
Dia mempunyai al-asmaul husna (nama-nama yang terbaik)’.”
Menghindari ekspresi
standar sewaktu berdoa
Doa
adalah mengingat ALLAH, mengakui dosa-dosa yang diperbuat oleh seseorang
kepadanya, dan menyatakan hajat, keikhlasan yang sepenuh hati merupakan hal
mendasar agar doa itu bermakna. Dalam sebuah doa yang kurang ikhlas dan dengan
demikian terasa sebagai suatu kewajiban ritual atau mantera sihir digunakan
ekspresi ala kadarnya tak terelakan. Sungguh, doa-doa yang disebutkan oleh Al
Quran memiliki gaya yang wajar. Taktala kita tilik doa-doa dari para nabi
secara umum, kita dapati adanya ungkapan-ungkapan yang terbuka dan sepenuh hati
yang memantul dari keadaan pikiran murni.
Hindari sikap tergesa-gesa sewaktu berdoa
Manusia memiliki tabiat suka tergesa-gesa, ini adalah fakta yang
ditekankan dalam ayat, “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak
akan aku perlihatkan kepada-mu tanda-tanda (azabku). Maka janganlah kamu
meminta kepadaku mendatangkanya dengan dengan segera.” (Q.s. Al anbiya’ : 37).
Orang merasakan adanya hasrat batin untuk memperoleh surga dan karunia-karunia
ALLAH. Salah satu alasan mengapa karunia-karunia ini terdapat padanannya dalam
kehidupan di dunia ini adalah guna menyakinkan suatu pemahaman yang lebih baik
tentang surga dan dengan demikian menggerakan hasrat untuk mencapainya. Akan
tetapi manusia, disebabkan oleh sifat terburu-burunya dan hasrat untuk meraih
karunia-karunia ini, menginginkan agar keinginan mereka terpenuhi dengan
segera.
Seseorang bukan hanya berdoa untuk
karunia-karunia duniawi saja
Bagi ALLAH kedua jenis doa tersebut baik bagi orang-orang mukmin
yang ikhlas. Tak diragukan, kehidupan duniawinya adalah kehidupan yang singkat
dan akan berakhir. ALLAH memberikan masing-masing karunia kepada manusia
sehingga mereka dapat merasa bersyukur kepada ALLAH dan makin dekat padaNya.
Sebuah karunia membawa surga kedalam pikiran , dan menjadikan orang-orang
mukmin mengingat nama-nama ALLAH dan menyucikan-Nya.sebagaimana dikatakan dalam
Al Quran surat al Baqarah : 200-202.
Arti : “…Apabila kamu
telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) ALLAH
sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membanggakan) nenek moyangmu, atau bahkan
berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka diantara manusia ada orang yang berdoa
: ‘Ya Tuhan kami , berilah kami (kebaikan ) di dunia,’ dan tiadalah baginya
bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan diantara mereka ada orang yang
berdoa :’Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka.’ Mereka itulah orang-orang yang
mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan dan ALLAH sangat cepat
perhitunga-Nya.”
Doa hendaklah bukan untuk diri sendiri,
namun juga bagi semua orang yang beriman
Dalam masyarakat jahiliyah, orang mengidamkan yang terbaik dalam
segala hal : mereka ingin memiliki mobil terbaik, rumah terbaik, uang banyak,
suami/istri yang rupawan, dan sebagainya. Akan tetapi mereka yang hidup dengan
berlandaskan nilai-nilai Al Quran berbagi apa yang mereka miliki dengan orang
lain.
Arti : “..Dan mereka
tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan
kepadanya mereka (orang Muhajirin) : dan mereka
mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” (Q.s. Al Hasyr : 9)
Waktu dan
tempat untuk berdoa
Seseorang yang berdoa sebagaimana dilukiskan dalam Al Quran, berdoa dengan
pengakuan statusnya sebagai hamba ALLAH. Menurut Al Quran doa tidak dibatasi
oleh waktu dan tempat tertentu. Karena berbagai keinginan dan hajat manusia tak
akan pernah ada habisnya maka doa-doa mereka-pun tak pernah berakhir. Seperti
apa yang diterangkan dalam ayat berikut :
Arti : “Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang
panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepadanya dengan penuh
ketekunan.” (Q.s. al-Muzzamil :6-8)
Merasa risau bila doa tidak terkabul
Seorang mukmin merasa pasti bahwa ALLAH mendengarnya taktala dia
berdoa dan mengaku dengan suatu cara, karena dia menyadari bahwa segala
peristiwa terjadi secara bisa namun sesuai dengan suatu takdir yang ditetapkan
oleh ALLAH. Oleh karena itu dia tak pernah merasa risau bahwa doanya tidak
dikabulkan. ALLAH memperkenankan doa-doa yang dipanjatkan dengan sepenuh hati.
Sebagaimana dinyatakan oleh ALLAH dalam surat al-Baqarah : 186.
Arti : “Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka jawablah bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa
kepada-Ku maka hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.”
Doa dengan
Ucapan dan Doa yang Amaliah
Doa yang amaliah adalah ungkapan dari segala daya upaya yang
dikerahkan oleh seorang guna mencapai
tujuan dalam hidupnya. Dalam rangka mengikuti ujian universitas misalnya
seseorang perlu mengisi formulir yang berhubungan dengan itu, mengikuti
kursus-kursus, dan belajar. Sebagaimana halnya suatu kesalahan seseorang yang
hanya berdoa saja tanpa melibatkan diri dalam suatu bentuk doa yang amaliah,
demikian juga merupakan suatu kesalahan untuk berkata “ Aku telah merampungkan
tugas ini ”, dengan tidak memanjatkan doa secara verbal setelah menyelesaikan
doa yang amaliah.
Doa hanya dipanjatkan kepada ALLAH Semata
Menyekutukan ALLAH yaitu melakukan perbuatan syirik adalah dosa
paling berat yang dapat diperbuat kepada ALLAH. ALLAH menekankan betapa
seriusnya kejahatan ini di dalam al-Quran di dalam surat an-Nisa : 48 yang
artinya
Arti : “ALLAH tidak akan
mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan ALLAH,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
Pemahaman yang
Jahil dalam Berdoa
Orang-orang
yang mengambil sekutu-sekutu selain ALLAH sebagai Tuhan mereka, dengan kata
lain orang-orang musyrik juga berdoa kepada ALLAH dari waktu ke waktu akan
tetapi doa dari orang musyrik ini berbeda dengan doa orang yang beriman. Mereka
tak mampu berpikir bahwa ALLAH-lah yang menyembuhkan segala bentuk penyakit dan
yang menciptakan obat dan para dokter. Manakala para dokter dan obat-obat yang
begitu mereka andalkan tak mampu berbuat, hanya pada saat itulah baru mereka
berpikir untul mencari pertolongan kepada ALLAH merupakan suatu hal yang tak
pernah terpikirkan oleh mereka sebelumnya sesui dengan al-Quran surat Yunus :
12 yang artinya
Arti : “ Dan apabila
manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk,
atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu dari padanya dia kembali
melalui jalan yang sesat seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk
menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampui
batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”
Doa Para Nabi yang Diceritakan di
dalam Al-Quran
Setiap
nabi sebagaimana dikisahkan dalam al-Quran diutus ke atas suatu masyarakat yang
dikenal memiliki ciri tertentu. Masyarakat- masyarakat ini mengingkari para
rasul yang diutus pada mereka dan makin bertambah kedurhakaannya. Para rasul
ini ditugaskan untuk menyeru masyarakat yang kafir ini kepada agama yang hak,
jalan ALLAH yang lurus , dan mengarahkan perhatian mereka ke akhirat.
Contoh-contoh dari doa para nabi yang telah terekam di dalam Al-Quran :
Y Doa Nabi Nuh
Di dalam al-Quran ALLAH menguji kesabaran
Nabi Nuh sewaktu beliau sedang berdakwah kepada kaumnya tentang agama ALLAH.
Nabi Nuh melaksanakan sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh terhadap kaumnya
yang bersikap bermusuhan kepada beliau yang kembali kepada ALLAH di dalam
doanya di dalam segala keadaan adalah sebuah suri tauladan yang baik bagi
orang-orang yang beriman. Hal tersebut termuat dalam al-Quran yaitu Nabi Nuh
berdoa kepada ALLAH sebagai berikut dalam surat al-Qomar : 10 :
Arti : “Maka dia mengadu pada Tuhannya
bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan oleh sebab itu menangkan aku.”
Y Doa Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim yang membangun Ka`bah dimana
jutaan orang Islam kini pergi menjalankan ibadah haji ke sana dalam rangka memenuhi perintah ALLAH bersama dengan
putranya Nabi Ismail belaiu membangun sebuah rumah sehingga orang-orang yang
beriman dapat berkumpul setahun sekali pada waktu tertentu dan mengingat ALLAH.
Al-Quran menyebut rumah ini sebgai Ka`bah. Kedua orang mulia ini membangun
rumah tersebut sebagai suatu amal ibadah dan sembari berdoa kepada ALLAH dalam
surat al-Baqarah : 127
Arti : “ Dan ingatlah
ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar baitullah bersama Ismail
seraya berdoa “Ya Tuhan kami’ terimalah daripada kami amalan kami sesunguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar Dan Maha Mengetahui.”
Y Doa Nabi Sulaiman
Salah satu ciri khas Nabi Sulaiman yang
paling banyak diceritakan adalah besarnya kekuasaan yang beliau genggam. Allah
juga menganugerahkan kepada beliau banyak bakat unggul, yaitu kemampuan
mengendalikan jin dan bahkan berbicara dengan hewan-hewan.Pemahaman beliau atas
bahasa binatang dikisahkan dalam Al-Quran dalam surat Al Naml : 16
Arti : “ Dan Sulaiman
telah mewarisi Daud dan Dia berkata:’Hai manusia kami telah diberi pengertian
tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu.Dan sesungguhnya semua ini
benar-benar karunia yang nyata.”
Y Doa Nabi Musa
Allah mengutus Nabi Musa kepada Bani Israil
sebagai rasul, tatkala beliau masih bayi nyawanya terancam bahaya. Fir’aun
memerintahkan semua anak laki-laki dibunuh dan anak perempuan dibiarkan hidup
untuk dijadikan budak. Diapun mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya dan
meletakkan bayinya ke dalam sebuah buaian dan menghanyutkannya ke sungai Nil.
Fir’aun dan keluarganya menemukan Musa dan mengangkatnya sebagai anak mereka.
Tatkala Musa tumbuh dewasa di istana fir’aun Allah mengaruniakannya sebuah
hikmah dan pengetahuan. Al-Quran menerangkan kejadian yang mengarahkan Nabi
Musa untuk kembali kepada Allah dalam surat Al Qhashash : 15
Arti : “ Dan Musa
masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kotak
itu dua orang laki-laki yang berkelahi : yang seseorang dari golongannya Bani
Israil dan seorang lagi dari musuhnya kaum Fir’aun. Maka orang yang dari
golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk mengalahkan orang yang dari
musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata:”Ini
adalah perbuatan setan sesungguhnya setan itu adalah musuh yang menyesatkan
lagi nyata (permusuhan).”
Y Doa Nabi Isa
Al Quran menyebut Isa as sebagai berikut
dalam surat Ali Imran: 45
Arti: “ …Namanya Al
masih, Isa putera Maryam seorang terkemuka di dunia dan di akherat dan salah
seorang diantara orang-orang yang didekatkan kepada Allah.”
Di dalam Al Quran murid-murid Isa meminta jamuan hidangan dari
Allah.Kejadian ini dikisahkan dalam surat Al Maidah : 112-113 dalam bahasa Arab
yang artinya meja adalah sebagai berikut :
Arti :” Ingatlah
ketika pengikut Isa berkata: ”Hai Isa putera Maryam sanggupkah Tuhanmu
menurunkan hidangan dari langit kepada kami’Isa menjawab: ’Bertakwalah kepada
Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman. Mereka berkata lagi “Kami ingin
memakan hidangan itu supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu
telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan
hidangan itu.”
Y Doa Nabi Muhammad Yang Dikisahkan Dalam Al
Quran
Nabi Muhammad SAW yang dipuji di dalam Al Quran pada surat Al Qalam
: 4
Arti: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung.”
Sebagian dari waktu malamnya digunakan untuk berdzikir kepada Allah
dan beribadah. Hal ini diungkapkan dalam surat Al Muzammil : 20
Arti: ”Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui
bahwasannya kamu berdiri sholat kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua
malam, atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang
bersama kami.Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.Allah mengetahui bahwa
kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas waktu itu, maka Dia memberi
keringanan kepada kamu…”
Banyak ayat yang menyebut tentang doa Nabi Muhammad yaitu surat Ali Imran
: 26
Arti: ”Katakanlah wahai Tuhan yang
mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerjaan kepada orang yang kau hendaki, dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.Engkau muliakan orang
yang Engkau hendaki dan engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
0 komentar:
Posting Komentar