Selasa, 12 Januari 2021

Janji ALLAH untuk Memelihara Al- Qur'an



Sifat Al Quran yang penting adalah Al Quran sampai kepada kita dalam bentuk yang sama seperti yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Hal ini dijelaskan dalam surat Al Hijr : 2 yaitu :

“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” ALLAH berjanji untuk menjaganya. Kitab yang diturunkan sebelum islam telah kehilangan bentuk aslinya seiring dengan berjalanya waktu; kitab tersebut tidak menjadi akurat atau tidak lengkap. Namun Al Quran telah ALLAH tempatkan dalam ingatan Rosululloh saw. Didalam Al Quran tidak ada kontradiksi serta ketidaksesuaian antara ayat yang satu dengan yang lainnya yang menunjukan bahwasanya kitab tersebut berasal dari ALLAH dan tahan terhadap perubahan.  Didalam Al Quran memberikan informasi tentang generasi terdahulu, kaum-kaum, beragam bentuk pengaturan, strategi militer, dan banyak hal lainnya, seperti juga tentang kejadian dimasa lalu dan yang akan datang. Al Quran ditulis dengan bahasa yang indah kaya akan referensi yang tak tertandingi sehingga melebihi bahasa umum. Pada saat Al Quran diturunkan, para penyair arab bersaing satu sama lain untuk mendapatkan karya sastra terbaik. Namun gaya bahasa Al Quran yang unik dan indah, menarik perhatian mereka, dan mereka menerima keajaiban bahasa Al Quran dari segi sastra. Salah satu keunggulan Al Quran yang lain adalah menyimpan fakta-fakta utama tentang banyak hal (misalnya astronomi, fisika, dan biologi). Fakta-fakta tersebut menunjukan bahwa Al Quran adalah firman ALLAH dan bukan berasal dari manusia. Al Quran adalah wahyu ALLAH yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan tidak pernah berubah sejak diturunkannya. ALLAH menyatakan keunggulan kitab ini sebagai berikut:

Arti : “Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat saja yang semisal Al Quran itu ; dan ajaklah penolong-penolongmu selain ALLAH,  jika kamu memang orang-orang yang memang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuatnya, dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.”

Hanya ALLAH yang Berhak Memutuskan

Seluruh utusan ALLAH dan Al Quran adalah satu-satunya petunjuk bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana kita baca dalam Al Quran : Katakankanlah: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain ALLAH, padahal dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu?” (Q.s. al-An’am: 164). Di sisi lain, orang-orang yang beriman tunduk pada perintah ALLAH dan dengan hati-hati menghindari semua pemikiran dan perilaku yang dilarang, tanpa memandang waktu dan tempat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan kepercayaan mayoritas orang tersebut, yang tidak peduli tentang apa yang akan terjadi sesudah mati, adalah aturan-aturan mayarakat, prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan yang ada. Sedangkan dia yang tidak mengakui ALLAH sebagai pembuat hukum tunggal, berani menentang perintahnya, atau bahkan membuat hukum-hukum lain yang menyimpang dari jalan yang lurus. Mereka lebih taat pada norma dan adat-istiadat mayarakat daripada perintah ALLAH, dan tetap fanatik dan kaku dalam memegang norma dan adat istiadat tersebut. Nabi Muhammad saw juga menyeru manusia untuk tunduk pada ALLAH saja serta menaati perintahnya. Al Quran menyatakan bahwa pada hari pembalasan, manusia dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu mereka menolak dan yang menaati perintah ALLAH. Dalam Al Quran ALLAH dan membuat agama baru yang menyimpang, yang mereka buat berdasarkan khayalan mereka sebagai berikut:

Arti :  “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain ALLAH yang menyariatkan untuk mereka agama yang tidak dizinkan ALLAH? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari ALLAH ) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.” (Q.s asy-Syuura: 21)

Sebagaimana dikatakan dalam ayat terebut, sebagian mereka yang menentang ajakan para rosul melakukan perbuatan atas nama agama palsu buatan mereka, dan menuduh para rosul yang telah mengakibatkan penyimpangan terhadap agama ini. Karena menganggap uraian ALLAH dan Rosulnya tidak memadai lalu merekayasa suatu agama palsu. Namun sebenarnya kenyataannya membuktikan bahwa Al Quran yang telah diturunkan oleh ALLAH kepada kita sangatlah memadai untuk seluruh manusia.

Orang-Orang yang Membuat Hukum Atas Nama ALLAH

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, sebagaian orang melakukan penilaian yang adil dan tidak sejalan dengan islam, mereka menentukan apa yang haram dan halal, serta menyatakan bahwa ALLAH telah mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Para kaum yang tidak memeluk agama ALLAH yang benar dan tetap bertahan pada kepercayaan warisan pendahulunya, bertindak lebih jauh sampai menghujar pada ALLAH. Karena mereka tidak menggunakan akal dan hati nurani mereka serta tidak menghargai akan kekuasaan ilmu ALLAH, mereka tetap tidak mendapatkan pemahaman apapun yang dapat menuntun mereka pada kebenaran. Hanya ALLAH yang berhak membuat ketetapan dan Al Quran menyampaikan ketetapan –ketetapannya dalam bentuk yang amat jelas dan mudah dimengerti. ALLAH dengan jelas membatasi antara halal dan haram dan menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan hukum-hukum tersebut sehingga tidak ada satupun hal yang tidak jelas. Membaca Al Quran dengan cara yang seharusnya dapat dilakukan jika manusia memiliki rasa takut dan cinta pada ALLAH serta tetap setia pada sikap tersebut. Mereka yang baca Al Quran dengan cara itu akan tunduk pada setiap aturan di dalam Al Quran serta mengamati dengan cermat setiap ayatnya. Menjadi hamba ALLAH adalah tanggung jawab setiap orang. Hanya dengan kembali kepada ALLAH dengan keiklasan dan memilih Al Quran sebagai petunjuk dapat memenuhi tanggung jawab tersebut. Setiap orang harus memikul tanggung jawab tersebut dan dengan teguh menerima Al Quran. Dalam surat al-Hashr, ALLAH menjelaskan tentang keagungan Al Quran dan menjelakan betapa besarnya tanggung jawab untuk menerima Al Quran sebagai tuntunan hidup.

Arti : “Kalau sekiranya kami menurunkan Al Quran kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihat tunduk terpecah belah disebabkan takut pada ALLAH. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.” (Q.s. al-Hasyr : 21) 

 

 

 

 

Al Quran adalah Peringatan (DZIKRA) bagi Semesta Alam

            Hukum dan aturan dalam Al Quran, yaitu sebuah kitab agung yang berisikan hikmah yang ALLAH turunkan sebagai peringatan bagi semesta alam, akan terus diterapkan hingga hari kiamat. Al Quran diturunkan berlaku untuk semua zaman dan tempat, maka ia adalah peringatan bagi semua orang tentang kehidupan yang kekal kelak dan menyeru mereka ke jalan yang benar. Hal ini juga merupakan sebuah rahasia yang penting dari Al Quran. Untuk memahami maka diperlukan tekad yang bulat dan kuat, keyakinan yang mendalam serta ketulusan, dan bukan tingkat kecerdasan yang tinggi, karena ALLAH menuntun hamba-hambanya yang ikhlas menuju kebenaran, serta memastikan agar mendapatkan manfaat dari Al Quran dan memperoleh keselamatan. Mereka yang menggunakan Al Quran serta cara hidup Rasulluloh sebagai tuntunan hidup, memiliki gaya hidup yang jauh berbeda dengan orang yang tidak mengunakannya. Sebagai contoh, mereka tidak merasa gelisah, putus asa, kehilangan harapan, sedih, serta tidak merasa tersiksa ketika mendapat masalah ataupun panik ketika menghadapi keadaaan yang tidak diinginkan, karena Al Quran dan sunah Rasulluloh saw. Al Quran telah menetapkan apa yang benar dan salah. Karena baginya yang cenderung kepada tuntunan hidup, menghindari hawa nasfu mereka, serta merasa terikat untuk hidup dengan hukum-hukum ALLAH akan dengan mudah menemukan arahnya ke jalan yang benar. Mereka dapat memahami Al Quran, sebuah kitab yang berisikan petujuk Tuhan, karena penjelasan tentang kesempurnaan akhlak serta hukum sangatlah jelas, dapat memahami dengan mudah dan jelas. Setiap orang yang ikhlas dengan jelas dituntun oleh ALLAH dapat dengan segera memahami Al Quran dan tidak merasa kesulitan hidup dengan aturan-aturannya, sebagaimana dijelaskan:

Arti : “Diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.” (Q.s. Al- Baqarah)

 

 

 

 

Menjadikan Al Quran Sebagai Petunjuk

Al Quran mempersembahkan fakta-fakta tertentu, dan juga dalam banyak hal termasuk juga informasi paling akurat yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw. Karena itu, mereka yang mengambil Al Quran dan as-Sunah sebagai tuntunan tunggal hidupnya berarti dituntun kepada rahmat. Sifat Al Quran sebagai berikut:

Arti : “Sesunguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.” ( Q.s.Al- Baqarah: 185)

Namun hanya mereka yang cinta dan takut kepadanya, berserah diri dengan sepenuh sepenuh hati kepadanya, serta memperhatikan Al Quran dan merenungi ayat-ayatnya didalam ayat lain ALLAH memerintahkan kepada kita:

Arti : “Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada ALLAH).”            (Q.s. Ta Ha: 2-3)

 

ALLAH Menjelaskan Segalanya di dalam Al Quran

            Untuk membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya, ALLAH telah menurunkann kepada kita Al Quran untuk menjelaskan segala masalah dan memberikan jalan keluar. Seperti tersirat dalam ayat berikut :

Arti : “Dan kami turunkan kepadamu al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar genbira orang-orang yang berserah diri.” (Q.s. an Nahl: 89)

Sesungguhnya ALLAH ridha dengan islam sebagai agama bagi hambanya. Untuk alasan tersebut ALLAH telah menurunkan petunjuk bagi mereka dan menjadikan hidup Rosulluloh saw sebagai teladan. Rosulluloh saw juga mengatakan bahwa Al Quran adalah sumber yang agung yang harus menjadi rujukan bagi seluruh manusia, kita dapat menemukan sejumlah nasihatnya dalam hadist-hadist berikut :

Al Quran adalah tali ALLAH yang kuat yang berarti jalan yang memadai untuk berhubungan dengan ALLAH dan berarti atau petujuk yang teguh. Ia adalah jalan yang paling lurus. Al Quran kebenaran yang menghindarkan kalian dari prasangka. (H.R. Tirmidzi)

Hidup Dengan Nilai-Nilai Al Quran Tidaklah Sulit

            ALLAH telah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan menyampaikan jalan termudah dan terbaik untuk menuntun kehidupan manusia. Ayat-ayatnya memberikan kabar gembira bagi kita bahwa sesungguhnya islam mudah untuk diterapkan:

Arti : “ALLAH menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.s. Al-Baqoroh: 185)

Al Quran berisi nasihat yang sangat jelas untuk segala zaman dan budaya. Namun demikian masih terdapat orang yang mengacu pada sumber-sumber yang tidak dapat diandalkan, tidak mengacu pada sumber-sumber yang tidak dapat diandalkan tidak memilih Al Quran membuat mereka salah memahami bahwa islam adalah agama yang sulit. Aturan moral dalam Al Quran juga merupakan satu-satunya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia. Karena ALLAH, pencipta manusia dari ketiadaan, adalah satu-satunya yang paling tahu apa yang dibutuhkan manusia, bentuk ibadah yang sanggup mereka lakukan serta jalan membawa kepada kehidupan yang damai sentosa. Dalam berbagai tempat Al Quran menyatakan bahwa agama yang digambarkan dalam Al Quran adalah agama termudah dalam berbagai hal, seperti dinyatakan dalam berbagai hal, seperti dinyatakan dalam ayat-ayat berikut :

Arti : “ALLAH menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”(Q.s.Al- Baqarah)

Dengan demikiaan maka semua orang islam bertanggungjawab untuk memberikan gambaran tentang kemudahan ajaran isalam (yang merupakan ajaran intisarinya), menyeru hati manusia agar kembali kepada Al Quran dan islam menuntun manusia kepada Al Quran dan al hadist serta sunah Rosulluloh saw, juga menjadikan tuntunan hidup manusia. Sunah Rosulluloh juga sangat mudah untuk dijalankan. Beliau yang menjadikan Al Quran sebagai tuntunan hidupnya, pernah berkata : Permudahkanlah dan jangan engkau persulit. Taatlah dan janganlah kalian saling berselisih.(H.r. Bukhari dan muslim).

 

 

 

Al Quran Adalah Pembeda Antara yang hak dan yang Batil

Di dalam Al Quran, ALLAH memberi peringatan bagi manusia dan menunjukan mereka ke jalan yang benar. Al Quran adalah sumber satu-satunya yang mengarahkan manusia kepada pengetahuan yang hak tentang ALLAH, nilai-nilai islam, bagaimana hidup agar diridhoi ALLAH, dan sebagai satu-satunya pembeda antara yang hak dan yang batil. Di dunia ini, masyarakat memiliki kepercayaan, nilai, tujuan, nilai-nilai, pemikiran, dan pandangan hidup sendiri. Namun  demikian, aturan-aturan yang dinyatakan ALLAH dalam Al Quran adalah satu-satunya nilai yang bisa dianggap adil dan benar. Sebagimana dinyatakan ALLAH dalam surat Al-Baqarah ayat 120 :

Arti : “Sesungguhnya petunjuk ALLAH itu-lah sebaik-baiknya petunjuk.”

Tujuan dari keberadaan manusia serta cara untuk mencapainya, perilaku dan sikap baik yang harus ditunjukan sepanjang hidup manusia dan bagaimana mencapainya, perilaku dan sikap baik yang harus ditunjukan  sepanjang hidupnya manusia dan bagaimana mencapai kesehatan fisik dan mental serta saat-saat kematian dan apa yang akan terjadi pada ruh manusia pada hari pembalasan, semua itu termuat didalam Al Quran. Seseorang dalam membaca Al Quran harus seksama agar dapat diambil manfaatnya darinya dan mendapat tuntunan yang benar. Seperti dijelaskan dalam ayat berikut:

Arti : “Orang-orang yang telah kami berikan al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Q.s. Al- Baqarah : 121)

ALLAH merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia ke jalan yang lurus. Oleh karena itu ALLAH memerintahkan untuk berpegang teguh pada Al Quran, sebagai berikut:

Arti  :  Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama ALLAH yang telah diwah- yukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada diatas jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai partanggungjawaban.” (Q.s. az-Zukhruf: 43-41).

Menaati Al Quran Akan Menghilangkan Beban Hidup Manusia

Manusia terlahir dan tumbuh dewasa karena kehendak dan membutuhkan perlindungan dari ALLAH swt. ALLAH adalah satu-satunya pelindung, penuntun dan penyokong hidup manusia. Dia-lah yang Maha hidup, pencipta alam semesta dan seisinya. Ayat dibawah menjelaskan fakta tersebut :

Arti : “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada ALLAH; dan ALLAH dia-lah yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha terpuji.”          (Q.s. Fatir: 15).

ALLAH yang menciptakan alam semesta dan seluruh mahkluk, yang bernyawa dan tidak bernyawa, telah menurunkan Al Quran sebagai rahmat bagi alam semesta. ALLAH juga menyatakan dengan menyampaikan risalah-Nya bahwa utusan-Nya membebaskan beban berat dalam hidup manusia dan belenggu yang mengelilingi mereka. Seperti dijelaskan dalam ayat berikut :

Arti : “Yaitu orang-orang yang mengikuti rosul. Nabi yang Ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam taurat dan injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang amar maruf dan melarang mereka dari yang mengerjakan yang munkar dan menghalalkan bagi mereka beban-beban dan belenggu-belemggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan kepadanya Al Quran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.s. al Araf :157).

Didalam masyarakat yang manusianya tidak tunduk pada prinsip Al Quran, terdapat aturan-aturan ketat yang tidak perlu dan membuat manusia hidup dalam kesulitan. Contoh: sejumlah makanan halal, manjadi terlarang bagi mereka. Atau perilaku mereka dibatasi oleh perbuatan tertentu yang dinyatakan terlarang atau haram. Al- Quran dengan terang menjelaskan apa yang halal dan yang haram, serta memberikan keterangan terperinci tentang akhlak yang disukai ALLAH. Aturan yang mengatur kehidupan mukmin adalah disebutkan dalam Al Quran, sebab didalamnya terdapat hukum yang sesuai dengan fitrah manusia dengan adanya jaminan tercipta ketenangan hati dan kedamaian serta ketentraman.

 

Al Quran adalah  Peringatan Dari ALLAH Bagi Umat Manusia

Salah satu  sifat Al Quran yang paling penting adalah memperingatkan umat manusia tentang siksa neraka. Mereka yang diberi peringatkan benar-benar memahami bagaimana membedakan yang benar dan yang salah, Baik buruk. Sifat tersebut dijelaskan sebagai berikut :

Arti :  “Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi ALLAH dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.” (Q.s. Al Khafi : 2)

ALLAH menjelaskan tentang kematian, bagaimana malaikat akan mengangkat ruh manusia, bagaimana umat manusia akan dikumpulkan, terjadinya hari kebangkitan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan hari pembalasan, bagaimana manusia akan digiring ke neraka dalam kelompok-kelompok setelah dibangkitkan yang akan dialami setiap jiwa manusia pada hari itu. Dalam ayat lain juga dijelaskan bagaimana penghuni neraka saling berbicara satu sama lainnya, kehidupan mereka disana, serta bagaimana mereka saling menyalahkan meskipun mereka menderita disana. Ayat yang menjelaskan hal tersebut di bawah :

Arti :  “Dan berikanlah kami peringatan kepada manusia terhadap hari yang pada waktu itu datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim.’Ya Tuhan kami, beri tangguhkah kami, kembalikankanlah kami ke dunia walaupun dalam waktu yang sedikit niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rosul-rosul,’ Kepada mereka dikatakan: ‘Bukankah kamu telah bersumpah dahulu di dunia bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa.” (Q.s. Ibrahim : 44).

Disaat mereka mengalami penderitaan, maka tidak ada penolong bagi mereka yang berpaling dari ajaran Al Quran. Kelak mereka akan bertobat saat mereka melihat malaikat maut datang kepada mereka, namun penyesalan sedalam apapun  tidak bermanfaat bagi mereka karena orang-orang tersebut telah memilih jalan orang-orang kafir di saat para rosul menyampaikan risalah ALLAH.

 

 

Muslim Hidup Sepenuhnya Dengan Nilai-Nilai Al Quran

Patokan orang muslim yaitu menyandarkan hidupnya pada Al Quran dan sunah Rosullulah saw. Maka mereka harus mentaati semua perintah ALLAH, hanya takut pada ALLAH, hanya meminta pertolongan kepada-NYA, dan tidak pernah merasa takut, panik, ataupun menderita hingga akhir hidupnya. Bahwa dijelaskan ALLAH memberikan kesulitan agar manusia menjadi lebih baik. Seperti yang diserukan nabi Syuaib a.s. kepada kaumnya, ketika mereka tidak mau menerima perintah ALLAH, mereka tetap menjalankan bentuk-bentuk kepercayaan dan aturan sesat, seakan-akan mereka lakukan hukum Tuhan : Sedang ALLAH kamu jadikan sesuatu yang terbuang dibelakangmu ?( Q.s. Hud : 92). Al Quran merupakan firman ALLAH yang kekal, membawa keselamatan bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Sementara, keluhuran akhlak yang diperlihatkan oleh Rasululloh saw. Menjadi teladan bagi orang-orang yang beriman.

 

Satu-Satunya Tuntunan Hidup Rasulullah Adalah Al Quran

ALLAH memilih Rasulullah saw dan mewahyukan kepadanya Al Quran yang berlaku hingga hari pembalasan. Di dalam Al Quran jaga diterangkan pada kita bahwa nabi Muhammad saw adalah nabi yang terakhir Rasulullah menganjurkan pada manusia untuk membaca Al Quran serta menghormati hukum-hukumnya. Hal ini dijelaskan pada ayat di bawah ini :

Arti :  “Katakanlah: ‘Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan ALLAH ada padaku, dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku.’Katakanlah :’Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat ?’ Maka apakah kamu tidak memikirkanya?” ( Q.s. al Anam: 50).

Ketika menganjurkan kebaikan dan melarang keburukan Rosullulah saw hanya mengikuti Al Quran sebagai tuntunan. Setiap ucapan beliau didasarkan pada Al Quran:  Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, Petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.s. al Araf : 204 )

 

Membangun Model Sebuah Generasi Yang Memegang Teguh Al Quran

Banyak orang yang menjadikan orang lain sebagai teladan dan berusaha untuk menjadi seperti mereka. Mulai dari perilaku  mereka hingga cara mereka berbicara ataupun berpakaian, mereka meniru orang-orang tersebut dan mengidolakan gaya hidupnya. Namun, hampir semua contoh itu memiliki pemahaman dan moral yang membawa manusia kepada keburukan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi generasi saat ini untuk membangun suatu generai baru yang terdiri dari orang-orang yang berfikir, memerintah, berbicara, dan memutuskan sejalan dengan hukum Al Quran dan sunah Rasulullah saw. Ada beberapa usaha untuk mendapatkan ridho dari ALLAH :

·         Mereka hanya menyembah kepada ALLAH saja. (Q.s. Al Fatihah : 3 )

·         Mereka bertawakal atau berserah diri kepada ALLAH. (Q.s. Al Taubah : 51)

·         Mereka menyadari bahwa dari mereka lemah dihadapan ALLAH. (Q.s.Al jin: 22)

·         Mereka bersyukur kepada ALLAH disegala keadaan (Q.s Al baqarah : 172)

·         Mereka pemaaf dan toleran.

·         Mereka bersikap rendah hati.

·         Mereka penuh kasih sayang dan penyayang.

·         Mereka beramar maruf nahi mungkar.

·         Mereka memiliki semangat persatuan dan solidaritas.

·         Mereka menepati janji.

·         Mereka meninggalkan pembicaraan yang sia-sia.

·         Mereka dapat diandalkan dan pemberani.

·         Mereka taat pada prinsip-prinsip islam.

·         Mereka menyenangi seni dan keindahan.

·         Mereka menentang sikap keras kepala dan permusuhan.

·         Mereka tidak takut untuk berkata benar.

·         Mereka tidak mengharap imbalan atas usaha mereka menyeru manusia

·         Mereka sabar: penderitaan tidak membuat mereka lemah.

·         Mereka selalu membela kebenaran dan keadilan serta tidak mendukung yang bersalah.

KESIMPULAN

            ALLAH menjelaskan tentang dirinya dan menjelaskan tentang tujuan sebenarnya manusia hidup di dunia serta di akhirat, juga tentang sifat-sifat akhlak yang sempurna. ALLAH menurunkan Al Quran bagi manusia untuk dipelajari, seperti yang dijelaskan pada ayat berikut :

Arti :   “Dan kami turunkan Al Quran itu dengan sebenar-benarnya dan mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan Al- Quran telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakanya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkanya bagian demi bagian.” (Q.s. Al Isra : 105-106 ).

Al Quran merupakan kitab yang agung dan karenanya jauh lebih unggul dari kitab-kitab lain. Setiap manusia harus mempelajari dengan niat ikhlas serta memperhatikan keajaibannya, keagungan hikmah yang ada padanya, serta keunggulan yang terdapat pada ayat-ayat akan ditutun ke jalan yang benar. Al Quran tidak peduli apakah manusia itu beriman atau tidak, tetapi tetap merupakan pemberi peringatan bagi seluruh dunia dan mukzijat dari ALLAH sebagaimana ayat berikut:

Arti : “Katakanlah : ‘berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman sama saja bagi ALLAH. Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.’ Dan mereka berkata : ‘Mahasuci Tuhan kami ; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (Q.s.Al Isra’ : 107-109 ).

Oleh karena itu, mereka yang mengetahui bahwa mereka akan mati dan hidup di alam akhirat suatu hari nanti, dan yang percaya dengan surga dan neraka, harus mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan dengan hati nurani dan kebikjasanaan dan memutuskan bagaimana seharusnya mereka bertindak. Untuk mencapai itu manusia harus tunduk dan patuh kepada perintah ALLAH dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya, serta mengikuti sunah-sunah rosul dan akhlak-Nya.

 

 

DOA DALAM AL QURAN

 

Kata Pengantar

            Apakah anda cukup dekat dengan ALLAH, Dzat yang telah menciptakan anda dan menempatkan anda di dunia ini, dan apakah anda sadar bahwa ALLAH sangat dekat dengan diri kita, apapun jawabanya atas pertanyaan itu kita akan memperoleh manfaat dengan membaca buku ini. ALLAH mementingkan berdoa dalam ayat ini:

Arti : “…Katakanlah kepada orang-orang musryik : “Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadahmu (doa)’ ? “ (Q.s.25 : 77).

Doa yang diterangkan dalam Al Quran berarti “ menyeru, memohon, dengan amat sangat, minta pertolongan”. Di dalam Al Quran doa juga digambarkan sebagai “memalingkan wajah kepada ALLAH dengan segenap jiwa atau pengakuan atas kelemahan diri seseorang dan keterbataasn kekuasaan dihadapan kekuasaan ALLAH yang tak terhingga, dan meminta pertolongan kepadanya-Nya. Di dalm Al Quran berdoa adalah cara yang paling sederhana untuk mencapai ALLAH. Dialah satu-satunya yang paling dekat dengan manusia daripada urat leher mereka sendiri, satu-satunya yang mengetahui dan mendengar segala hal..Bahkan tak satu pun isi hati manusia yang luput dari ALLAH. ALLAH senang selama manusia tetap menyadari bahwa diri mereka adalah hamba-Nya. Oleh sebab itulah, memalingkan wajah kepada ALLAH, mengakui segala kesalahan kepadanya-Nya adalah hal-hal mendasar sebagai hamba ALLAH. Sikap yang berlawanan artinya makin sombong terhadap ALLAH, yang mana, menurut Al Quran, mengarahkan ke azab yang kekal.

Orang-orang yang beriman berdoa baik untuk kehidupan mereka di dunia ini dan di akhirat. Doa disertai denagn bertawakal kepada ALLAH, karena orang yang berdoa harus menyadari bahwa sang pencipta dan hakim alam semesta bertanggungjawab atas kejadiaan-kejadian yang mereka jumpai, baik yang sepele maupun penting. Kesadaran bahwa sebuah masalah ditangan ALLAH, Yang Maha Kuasa, dan kemudian bertawakal kepada-Nya dan berdoa kepada-Nya semesta, secara berangsur-angsur mendatangkan suatu perasaan lega dan aman pada diri seorang mukmin.

Doa Dalam Pengertian Al Quran.

            ALLAH menyeru agar memperhatikan fakta bahwa manusia dapat berdoa dan mengingat-Nya dimana saja mereka inginkan sesuai dengan yang diterangkan dalam surat Al Imran : 191-195 ;

Arti : “Yaitu orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : ‘Ya Tuhan kami tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah engkau hinakan dia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami berserta oarang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rosul-rosul Engkau. Dan jangan engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya engkau tidak menyalahi janji. ‘Maka Tuhan mereka memperkenakan permohonannya (dengan berfirman) : “Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki atau perempuan…’.”

Berdoa dengan kerendahan hati, tanpa mengeraskan suara

            Taktala kita dalam kesulitan atau merasa putus asa dan kemudian perlu berdoa kepada ALLAH. Sewaktu sedang beribadah, intergritas ruhaniah dapat diperoleh dengan sebaik-baiknya pada waktu dan tempat yang memberikan suasana khusyuk. Seseorang merasa butuh berdoa kepada ALLAH guna mengoreksi kesalahan-kesalahannya lebih suka menyendiri dan berdoa secara rahasia. Doa-doa yang dipanjatakan oleh nabi Zakaria a.s adalah contoh dari doa yang dipanjatkan secara rahasia yaitu dalam surat Al Maryam : 3-4

Arti : “ Yaitu taktala dia berdoa kepada Tuahnnya dengan suara yang lembut. Dia berkata : ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku’.”

Merasakan kehadiran ALLAH sewaktu berdoa

            Salah satu doa yang pokok adalah agar memiliki keimanan yang mantap kepada ALLAH. Dalam situasi-situasi dimana seseorang merasa putus asa, orang tidak ragu akan kehadiran ALLAH dan pertolongan-Nya. Doa adalah ikatan intim dan pribadi antara manusia dengan ALLAH. Melalui doa, manusia mengungkapan semua kesulitan mereka dan berharap kepada ALLAH dan memohon dengan sangat agar dia memberikan pertolongan kepada mereka. Sebagai balasan, ALLAH mengabulkan doa hamba-hambaNya. Salah paham dalam hal ini melucuti doa dari makna aktualnya dan menyebabkan terasa sebagai suatu bentuk sihir atau mantra. Kita dapat melihat ini pada praktik-praktik takhayul yang dillakukan beberapa orang jahil seperti mengikatkan pakaian ke pohon-pohon atau meniup ke air. Seorang mukmin yang memenuhi perintah ALLAH yang berfirman, “Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-nya dengan penuh ketekunan.” (Q.s. al-Muzammil : 8) hanya memalingkan wajah kepada ALLAH, dan berserah diri serta memohon kepada-Nya.

Keseimbangan antara harapan dan takut sewaktu berdoa

            Di dalam Al Quran, ALLAH menyebut Diri-Nya sebagai, “…Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang..” (Q.s. al Anbiya : 83). Juga dinyatakan bahwa, asalkan seseorang bertobat, siapa pun yang melakukan kejahatan akan mendapatkan ALLAH memberikan ampunan. (Q.s. An-Nisa : 110). Oleh karena itu manusia harus merenungkan atribut ALLAH ini dan berdoa dengan penuh harapan. Tak peduli seberapa pun beratnya kesalahan yang dilakukan oleh seseorang, dan amat dalam penyesalannya, bukanlah suatu alasan baginya untuk berputus asa dari ampunan ALLAH. ALLAH menyatakan di dalam Al Quran bahwa hanya orang-orang kafir sajalah yang berputus asa dari rahmat, seperti dijelaskan dalam surat al Yusuf : 87

Arti “…Jangan kamu berputus asa dari ALLAH. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat ALLAH, melainkan kaum yang kafir.”

 

 

 

Berdzikir dengan menyebut asma ALLAH sewaktu berdoa

Kita dapat mengenal ALLAH melalui nama-nama-Nya. ALLAH adalah ar-Rahim, Yang Maha Penyayang. Dia adalah al-Hakim, Yang menguasai segala hal. Dia adalah ar-Razzaq, Yang Maha memberi rejeki. Manusia mengakui dengan baik keagungan, kedekatan, dan kekuatan ALLAH dengan menyebut-Nya menggunakan nama-nama ini. Didalam dinyatakan bahwa kita dapat berdoa kepada ALLAH dengan menggunakan yang mana saja dari nama-nama tersebut. Seperti dinyatakan dalam surat al-Isra : 110.

Arti : “Katakanlah :’Serulah ALLAH atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaul husna (nama-nama yang terbaik)’.”

Menghindari ekspresi standar sewaktu berdoa

            Doa adalah mengingat ALLAH, mengakui dosa-dosa yang diperbuat oleh seseorang kepadanya, dan menyatakan hajat, keikhlasan yang sepenuh hati merupakan hal mendasar agar doa itu bermakna. Dalam sebuah doa yang kurang ikhlas dan dengan demikian terasa sebagai suatu kewajiban ritual atau mantera sihir digunakan ekspresi ala kadarnya tak terelakan. Sungguh, doa-doa yang disebutkan oleh Al Quran memiliki gaya yang wajar. Taktala kita tilik doa-doa dari para nabi secara umum, kita dapati adanya ungkapan-ungkapan yang terbuka dan sepenuh hati yang memantul dari keadaan pikiran murni.

Hindari sikap tergesa-gesa sewaktu berdoa

            Manusia memiliki tabiat suka tergesa-gesa, ini adalah fakta yang ditekankan dalam ayat, “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepada-mu tanda-tanda (azabku). Maka janganlah kamu meminta kepadaku mendatangkanya dengan dengan segera.” (Q.s. Al anbiya’ : 37). Orang merasakan adanya hasrat batin untuk memperoleh surga dan karunia-karunia ALLAH. Salah satu alasan mengapa karunia-karunia ini terdapat padanannya dalam kehidupan di dunia ini adalah guna menyakinkan suatu pemahaman yang lebih baik tentang surga dan dengan demikian menggerakan hasrat untuk mencapainya. Akan tetapi manusia, disebabkan oleh sifat terburu-burunya dan hasrat untuk meraih karunia-karunia ini, menginginkan agar keinginan mereka terpenuhi dengan segera.

Seseorang bukan hanya berdoa untuk karunia-karunia duniawi saja

            Bagi ALLAH kedua jenis doa tersebut baik bagi orang-orang mukmin yang ikhlas. Tak diragukan, kehidupan duniawinya adalah kehidupan yang singkat dan akan berakhir. ALLAH memberikan masing-masing karunia kepada manusia sehingga mereka dapat merasa bersyukur kepada ALLAH dan makin dekat padaNya. Sebuah karunia membawa surga kedalam pikiran , dan menjadikan orang-orang mukmin mengingat nama-nama ALLAH dan menyucikan-Nya.sebagaimana dikatakan dalam Al Quran surat  al Baqarah : 200-202.

Arti : “…Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) ALLAH sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membanggakan) nenek moyangmu, atau bahkan berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka diantara manusia ada orang yang berdoa : ‘Ya Tuhan kami , berilah kami (kebaikan ) di dunia,’ dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan diantara mereka ada orang yang berdoa :’Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.’ Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan dan ALLAH sangat cepat perhitunga-Nya.”

Doa hendaklah bukan untuk diri sendiri, namun juga bagi semua orang yang beriman

            Dalam masyarakat jahiliyah, orang mengidamkan yang terbaik dalam segala hal : mereka ingin memiliki mobil terbaik, rumah terbaik, uang banyak, suami/istri yang rupawan, dan sebagainya. Akan tetapi mereka yang hidup dengan berlandaskan nilai-nilai Al Quran berbagi apa yang mereka miliki dengan orang lain.

Arti : “..Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepadanya mereka (orang Muhajirin) : dan mereka  mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,  mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.s. Al Hasyr : 9)

 

 

Waktu dan tempat untuk berdoa

            Seseorang yang berdoa sebagaimana dilukiskan dalam Al Quran, berdoa dengan pengakuan statusnya sebagai hamba ALLAH. Menurut Al Quran doa tidak dibatasi oleh waktu dan tempat tertentu. Karena berbagai keinginan dan hajat manusia tak akan pernah ada habisnya maka doa-doa mereka-pun tak pernah berakhir. Seperti apa yang diterangkan dalam ayat berikut :

Arti : “Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepadanya dengan penuh ketekunan.” (Q.s. al-Muzzamil :6-8)

 

Merasa risau bila doa tidak terkabul

Seorang mukmin merasa pasti bahwa ALLAH mendengarnya taktala dia berdoa dan mengaku dengan suatu cara, karena dia menyadari bahwa segala peristiwa terjadi secara bisa namun sesuai dengan suatu takdir yang ditetapkan oleh ALLAH. Oleh karena itu dia tak pernah merasa risau bahwa doanya tidak dikabulkan. ALLAH memperkenankan doa-doa yang dipanjatkan dengan sepenuh hati. Sebagaimana dinyatakan oleh ALLAH dalam surat al-Baqarah : 186.

Arti : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku maka hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

 

Doa dengan Ucapan dan Doa yang Amaliah

Doa yang amaliah adalah ungkapan dari segala daya upaya yang dikerahkan oleh seorang guna  mencapai tujuan dalam hidupnya. Dalam rangka mengikuti ujian universitas misalnya seseorang perlu mengisi formulir yang berhubungan dengan itu, mengikuti kursus-kursus, dan belajar. Sebagaimana halnya suatu kesalahan seseorang yang hanya berdoa saja tanpa melibatkan diri dalam suatu bentuk doa yang amaliah, demikian juga merupakan suatu kesalahan untuk berkata “ Aku telah merampungkan tugas ini ”, dengan tidak memanjatkan doa secara verbal setelah menyelesaikan doa yang amaliah.

 

Doa hanya dipanjatkan kepada ALLAH Semata

Menyekutukan ALLAH yaitu melakukan perbuatan syirik adalah dosa paling berat yang dapat diperbuat kepada ALLAH. ALLAH menekankan betapa seriusnya kejahatan ini di dalam al-Quran di dalam surat an-Nisa : 48 yang artinya

Arti : “ALLAH tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan ALLAH, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

 

Pemahaman yang Jahil dalam Berdoa

            Orang-orang yang mengambil sekutu-sekutu selain ALLAH sebagai Tuhan mereka, dengan kata lain orang-orang musyrik juga berdoa kepada ALLAH dari waktu ke waktu akan tetapi doa dari orang musyrik ini berbeda dengan doa orang yang beriman. Mereka tak mampu berpikir bahwa ALLAH-lah yang menyembuhkan segala bentuk penyakit dan yang menciptakan obat dan para dokter. Manakala para dokter dan obat-obat yang begitu mereka andalkan tak mampu berbuat, hanya pada saat itulah baru mereka berpikir untul mencari pertolongan kepada ALLAH merupakan suatu hal yang tak pernah terpikirkan oleh mereka sebelumnya sesui dengan al-Quran surat Yunus : 12 yang artinya

Arti : “ Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu dari padanya dia kembali melalui jalan yang sesat seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”

 

 

 

Doa Para Nabi yang Diceritakan di dalam Al-Quran

 

            Setiap nabi sebagaimana dikisahkan dalam al-Quran diutus ke atas suatu masyarakat yang dikenal memiliki ciri tertentu. Masyarakat- masyarakat ini mengingkari para rasul yang diutus pada mereka dan makin bertambah kedurhakaannya. Para rasul ini ditugaskan untuk menyeru masyarakat yang kafir ini kepada agama yang hak, jalan ALLAH yang lurus , dan mengarahkan perhatian mereka ke akhirat. Contoh-contoh dari doa para nabi yang telah terekam di dalam Al-Quran :

Y  Doa Nabi Nuh

Di dalam al-Quran ALLAH menguji kesabaran Nabi Nuh sewaktu beliau sedang berdakwah kepada kaumnya tentang agama ALLAH. Nabi Nuh melaksanakan sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh terhadap kaumnya yang bersikap bermusuhan kepada beliau yang kembali kepada ALLAH di dalam doanya di dalam segala keadaan adalah sebuah suri tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman. Hal tersebut termuat dalam al-Quran yaitu Nabi Nuh berdoa kepada ALLAH sebagai berikut dalam surat al-Qomar : 10 :

Arti :   “Maka dia mengadu pada Tuhannya bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan oleh sebab itu menangkan aku.”

Y  Doa Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim yang membangun Ka`bah dimana jutaan orang Islam kini pergi menjalankan ibadah haji ke sana dalam rangka  memenuhi perintah ALLAH bersama dengan putranya Nabi Ismail belaiu membangun sebuah rumah sehingga orang-orang yang beriman dapat berkumpul setahun sekali pada waktu tertentu dan mengingat ALLAH. Al-Quran menyebut rumah ini sebgai Ka`bah. Kedua orang mulia ini membangun rumah tersebut sebagai suatu amal ibadah dan sembari berdoa kepada ALLAH dalam surat al-Baqarah : 127

Arti : “ Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar baitullah bersama Ismail seraya berdoa “Ya Tuhan kami’ terimalah daripada kami amalan kami sesunguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar Dan Maha Mengetahui.”

Y  Doa Nabi Sulaiman

Salah satu ciri khas Nabi Sulaiman yang paling banyak diceritakan adalah besarnya kekuasaan yang beliau genggam. Allah juga menganugerahkan kepada beliau banyak bakat unggul, yaitu kemampuan mengendalikan jin dan bahkan berbicara dengan hewan-hewan.Pemahaman beliau atas bahasa binatang dikisahkan dalam Al-Quran dalam surat Al Naml : 16

Arti : “ Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan Dia berkata:’Hai manusia kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu.Dan sesungguhnya semua ini benar-benar karunia yang nyata.”

Y  Doa Nabi Musa

Allah mengutus Nabi Musa kepada Bani Israil sebagai rasul, tatkala beliau masih bayi nyawanya terancam bahaya. Fir’aun memerintahkan semua anak laki-laki dibunuh dan anak perempuan dibiarkan hidup untuk dijadikan budak. Diapun mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya dan meletakkan bayinya ke dalam sebuah buaian dan menghanyutkannya ke sungai Nil. Fir’aun dan keluarganya menemukan Musa dan mengangkatnya sebagai anak mereka. Tatkala Musa tumbuh dewasa di istana fir’aun Allah mengaruniakannya sebuah hikmah dan pengetahuan. Al-Quran menerangkan kejadian yang mengarahkan Nabi Musa untuk kembali kepada Allah dalam surat Al Qhashash : 15

Arti : “ Dan Musa masuk ke kota ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kotak itu dua orang laki-laki yang berkelahi : yang seseorang dari golongannya Bani Israil dan seorang lagi dari musuhnya kaum Fir’aun. Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata:”Ini adalah perbuatan setan sesungguhnya setan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhan).”

 

 

 

 

Y  Doa Nabi Isa

Al Quran menyebut Isa as sebagai berikut dalam surat Ali Imran: 45

Arti: “ …Namanya Al masih, Isa putera Maryam seorang terkemuka di dunia dan di akherat dan salah seorang diantara orang-orang yang didekatkan kepada Allah.”

Di dalam Al Quran  murid-murid Isa meminta jamuan hidangan dari Allah.Kejadian ini dikisahkan dalam surat Al Maidah : 112-113 dalam bahasa Arab yang artinya meja adalah sebagai berikut :

Arti :” Ingatlah ketika pengikut Isa berkata: ”Hai Isa putera Maryam sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami’Isa menjawab: ’Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman. Mereka berkata lagi “Kami ingin memakan hidangan itu supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu.”

Y  Doa Nabi Muhammad Yang Dikisahkan Dalam Al Quran

Nabi Muhammad SAW yang dipuji di dalam Al Quran pada surat Al Qalam : 4

Arti: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Sebagian dari waktu malamnya digunakan untuk berdzikir kepada Allah dan beribadah. Hal ini diungkapkan dalam surat Al Muzammil : 20

Arti: ”Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasannya kamu berdiri sholat kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam, atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersama kami.Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepada kamu…”

Banyak ayat yang menyebut tentang doa Nabi Muhammad yaitu surat Ali Imran : 26

Arti: ”Katakanlah wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerjaan kepada orang yang kau hendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.Engkau muliakan orang yang Engkau hendaki dan engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”


0 komentar:

Posting Komentar