Sebagaimana kita ketahui bersama, mendapatkan hidayah merupakan setiap dambaan bagi setiap manusia, karena hidayah itu merupakan sebuah petunjuk dari Allah SWT yang diberikan kepada hambanya yang dicintainya.
Hidayah atau petunjuk akan Allah SWT berikan kepada siapa saja hambanya yang memiliki keinginan yang besar untuk memperbaiki dirinya kejalan yang benar, hidayah tidak tahu kapan dan siapa yang mendapatkannya itu semua kembali kepada Allah SWT yang mengetahuinya.
Namun, bisa diketahui bahwa terdapat ciri-ciri orang yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT, namun itu semua atas kehendaknya kepada siapa dan ciri bagaiamanapun hanya Allah SWT yang mengetahuinya, sebagaimana dijelaskana dalam Alquran surah Al-an’amh ayat 125:
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman."
Dari surah di atas sangat jelas bahwa hidayah atau petunjuk hanya Allah SWT berikan kepada hambanya dihendaki, diperkuat dalam surah Az-zumar ayat 22, yaitu sebagai berikut:
أَفَمَن شَرَحَ ٱللَّهُ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِۦ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Artinya: "Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
Hidayah atau petunjuk tidak akan dapat dibeli, namun ini merupakan nikmat dari Allah SWT yang hanya dianugerahkan kepada hambanya yang dikehendakinya. Seperti firman Allah SWT dalam surah Al-qashash ayat 56 yaitu sebagai berikut:
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya: "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
Melansir dari mantrasukabumi.com merangkum dari berbagai sumber denganbsedikit perubahan, setidakbya ada tiga ciri orang yang nendapat hidayah yaitu :
*1. Mudah untuk melaksanakan ibadah*
Salah satu ciri orang yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT yaitu orang yang mudah dalam melaksanakan ibadah.
Orang tersebut akan merasakan betapa nikmatnya dalam beribadah, selalu ikhlas, dan menantikan waktunya beribadah, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Bayyinah Ayat 5, yaitu sebagai berikut:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."
*2. Selalu beristiqomah*
Ciri kedua orang yang mendapatkan hidayah yaitu orang yang akan selalu beristiqomah dalam menjalankan setiap perintah Allah SWT untuk beribadah.
Orang yang beristiqomah akan selalu berusaha untuk menjaga konsistensi dalan beribadah, tidak hanya itu sekedar konsisten, karena orang yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT akan selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadahnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surah Ali Imaran ayat 103, yaitu sebagai berikut:
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."
*3. Selalu Menjauhi diri dari maksiat*
Ciri ketiga orang yang mendapatkan hidayah yaitu orang yang senantiasa akan selalu menjauhi maksiat karena sadar bahwa segala amalannya akan hilang dan sia-sia jika ia mendekati atau melakukan maksiat.
Maka dalam hal ini orang yang mendapatkan hidayah harus betul-betul menjaga setiap perbuatannya agar tidak terjatuh dalam kemaksiatan, sebagaimana dalam firman Allah Alquran surah An-nisa ayat 79:
مَّآ أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا
Artinya: :Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi."***
Semoga kita semua dapat melakukan langkah ke-2 sehingga benar benar dimudahkan dapat membangun rumah di. Jannah. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar